Senin, 14 Januari 2013

Malam Ahad bersama teh Denty ^_^


12 Januari 2013,

Subhanallah deh.. Malam hari itu sangat menyejukkan. Membuat diriku semakin merasakan kehangatan jiwa dan raga. Walaupun agak cape, keringat membasahi tubuhku, aku tetap semangat bersepeda bersamanya. Di mulai dari bertemu di dekat rel Pancasila, hingga masuk ke RSB Karmini dulu, langsung caaaaaaaawww deh jalan-jalan ke Hazet malam hari. Sekitar jam 7 malam, orang-orang masih banyak yang main. Tapi ga nyampe macet sih... Sungguh, tenang banget bersepeda di malam hari, aku baru merasakannya.. Oh Tuhan... Sungguh tenang... Rasanya ingin malam terus ditemani teh Denty yang selalu membuatku ceria, menjadikan tempat curhat untukku.. Mampir membeli Sakoteng, rasanya manis banget, bahan-bahannya banyak, apalagi ditambah air jahe hangat.. Hmmmm.... menghangatkan raga :’) dan akhirnya membeli nasi goreng. Sempat melewati Dadaha, Jl. Rumah Sakit, dan pokoknya jalan-jalan di malam hari itu sesuatu yah, apalagi menaiki sepeda. Walaupun bukan pagi, tapi malam pun indah >.< melihat jalan raya yang kian sepi, semakin bersemangat aku untuk lebih cepat menggoes sepeda :D Bahagiaaaaa sekali, thanks Allah.. :’) hati dan pikiranku menjadi lega. Syukurku pada-Nya, aku bisa mengenal lebih jauh bersama teh Denty. Syukurku dan aku merasa sangat bahagia dengannya. Sekarang pun aku menjadi siswi yang paling atas (sebut aja kelas tertua) :p . Kelas 3 SMA. Akankah selama 6 tahun bersama suasana Tasik yang begitu sejuk, membawa kenyamanan menjadi memoriam terindah? Suasana Tasik yang akan kukenang seumur hidup. Bermain bersama teh Denty pagi, siang, maupun malam. Mataku tak kuasa menahan tangis. Terharu. Akankah seperti ini lagi? Yang selalu ceria bersamanya ketika kumenyimpan sejuta tangis suka duka yang ada di benakku. Rasanya aku belum siap menjadi dewasa. Namun, usia tetap akan maju, bahkan waktu tak bisa terulang kembali.
            Tapi yang menjadi bahan renunganku, setiap apa yang aku lewati banyak para pemuda-pemudi yang sedang pacaran (mungkin) karena lagi malam mingguan ceritanya. Melihat wanita-wanita cantik tanpa menutupi seluruh badan. Astagfirullah deh, melihat pemuda yang memakai anting, berboncengan dengan wanita yang seperti itu pula. -_- Apakah dunia ini sebentar lagi akan binasa? Entahlah.. Hanya Allah yang tahu waktunya. Tetapi, jika melihat kumpulan wanita di jalanan, aku semakin merasa bahwa kasihan sekali wanita itu. Mereka salah mengambil tindakan yang seharusnya mereka tetap menjaga auratnya, menjaga kehormatan dirinya, dan menjaga kesucian dirinya.  Sangat kasihan, mereka salah melangkah. Wanita itu indah.. Allah menciptakan wanita yang lebih utama untuk dihormati. Dia menghembuskan kelembutan kepada wanita, keelokkan wanita, agar ia mau untuk menjaga yang Allah berikan. Hanya karena ingin di puja-puji lelaki, mereka sampai berpenampilan seperti itu? Sangat disayangkan yah.. Berteman sih boleh, tapi ada batasnya juga kan berteman itu? Bagaimana didikan dari orang tuanya mengenai hal itu? Bahkan dari mulai orang tua sendiri yang bisa membentuk secara tidak langsung kepribadian putra/putrinya. Atau bisa jadi mereka berada di lingkungan yang salah, yang membuat mereka keadaannya semakin buruk? Wallahu’alam.. Roda sepedaku selalu berputar, alangkah indahnya menikmati hidup ini dengan pegangan Islam di hati. Menikmati malam yang indah, berdua bersamanya.. Bermain sampai jam setengah sepuluh malam. Hati pun terasa tenang.

Kamis, 03 Januari 2013

Untuk Allah atas Segalanya



Diriku tak tahu apakah ini memang hanya kebetulan ataukah Dia sudah merencanakan sesuatu untukku? Setiap orang yang aku hampiri, semuanya dalam keadaan hebat. Mempunyai kisah tersendiri yang memukau. Mempunyai kehidupan yang unik dan sangat menantang. Tak lain diriku juga hampir seperti itu dan aku harus kuat menjalaninya. Apa yang aku alami di kehidupan ini, membuatku betapa sangat kecilnya manusia di hadapan-Nya. Secerdas-cerdasnya manusia, tak mengalahi kecerdasan yang dimiliki oleh Allah. Sekaya apapun manusia, Allah lebih kaya dibanding manusia di muka bumi ini. Tapi aku, aku selalu membuat-Nya kecewa. Namun Engkau selalu memberikan kesempatan agar aku kembali.
Setiap waktu, bahkan setiap detik pun Allah mengatur semua aktifitas pada genggaman-Nya. Malaikat-malaikat mengiringi bersujud kepada-Nya. Tuhanku, Yaa Rabb.. Sangat lemahnya diriku dihadapan-Mu. Dan hatiku belum secantik diriku. Aku membutuhkan kasih sayang-Mu, kelembutan-Mu, kekuatan-Mu untuk selalu bersamaku. Bersama orang-orang yang aku cintai...
Tak ada daya dan upaya tanpa kehadiran-Mu di hatiku Yaa Rabb.. Hampa. Entah menuju jalan mana yang aku singgahi. Tak ada tujuan. Apa daya diriku tanpa-Mu? Mungkin aku tak kan ada di dunia ini jika Engkau tak menciptakanku ada. Engkau menciptakan manusia berbeda-beda, Engkau menyempurnakan sesuatu dengan sangat teliti. Engkau hembuskan aku dalam kelembutan-Mu.. bagaimana hati ini sedikit sekali untuk bersyukur..
Tujuan hidup, menopang di bumi yang hanya sementara. Begitu lemahnya diri ini. Kuatkan aku. Menuju Syurga pun aku belum pantas, melihat diri yang selalu melakukan dosa. Kasih sayang-Mu, yang membuatku jatuh tersungkur dalam sajadah, diri ini malu pada-Mu. Engkau tetap berada di sini, mengawasiku. Syukur pada-Mu, sampai saat ini diri ini masih Engkau jaga, Engkau berikan kesempatan lagi untuk berjalan memperbaiki kelemahan iman yang ada pada diriku. Engkau masih memberikan kehidupan yang baik. Memberikan jalan yang seharusnya aku lalui, namun kadang aku lupa dan keliru jalan mana yang harus aku lewati. Tapi Engkau, mengarahkanku pada kebaikan pada akhirnya. Membuatku semakin berpikir, tujuan hidup tidak berakhir pada dunia ini.