Jumat, 27 Desember 2013

Ujian Ini....

Ujian ini tak sepahit yang aku bayangkan…
Ujian ini.. mendewasakanku dalam berbuat sesuatu, untuk lebih sabar lagi, dan bisa jadi Allah menegurku untuk beribadah lebih banyak lagi.. Yaa Rabb, ujian-Mu sangat manis.. Walaupun hati cemas, tangisan membara, ingin mengetahui maksud di balik ujian itu.. Alangkah indaahnya dunia ini, kebahagiaan sebanding dengan kesedihan. Aku tak mau terpuruk lebih dalam. Biarkan ujian selalu ada, untuk memberikan kesan yang berharga.

Setiap aku temui, jalan ini menuju keelokan kasih sayang-Mu.. Tanpa disadari, kuselalu mengeluh.. Diri yang tak bisa bertahan begitu lama, Engkau yang memperkuat diri ini sampai detik ini. Engkau yang selalu memberiku kesempatan berulang kali agar aku lebih mengingat-Mu dan lebih kuat untuk menjalani hidup ini.. Begitu rapuhnya aku, namun Engkau kokohkan bathinku hingga saat ini. Nikmat-Mu yang tak bisa terhitung, waktu yang tak bisa diulang, kebahagiaan tak bisa tergantikan oleh uang. Diri ini yang butuh bimbingan dari-Mu..

Kelemah-lembutan-Mu membuatku merasakan ujian ini adalah agar aku lebih bersabar lagi, lebih tegar lagi.. logika pun kadang aku pergunakan, tapi perasaan menghujamku untuk lebih menjadi orang yang perasa.. teringat dulu, aku selalu merasakan kejadian apapun yang aku temukan, bahkan membuatku menangis sekalipun. Entah itu bentakkan orang, perhatian orang.. dibalik itu, sekian lama aku merasakannya, aku semakin kuat jika ada orang yang membentakku, meskipun terkadang aku masih merasakan betapa sakitnya dibentak itu. Ingin kujalani dengan tegar.. membawaku dalam kedamaian, kelembutan jiwa..    

Suatu hari, ketika aku dirundung duka bahwa pembayaranku tidak tertera pada web resmi UPI  tersebut, awalnya aku gelisah, sangat gelisah beberapa hari.. 

dan akhirnya aku dan Bapakku pergi ke tempat tujuan untuk mengurus data diri.. Sempat kuterisak, hatiku melemah waktu itu, takut tidak diterima. Namun, takdir Allah berkata bahwa aku memang ditakdirkan di Bandung dan masih bisa memperjuangkan hak-ku untuk diterima. Perjuangan itu, yang aku rasakan.. sungguh menyentuh hati ini, ketika seorang ayah yang ingin memperjuangkan hak anaknya, sampai mengurusi ini itu.. bahkan rela untuk cuti kerja demi menemaniku pergi ke Bandung..

Dan kejadian akhir-akhir ini, dengan tidak ada NIM-ku pada penilaian tutorial, aku diuji kembali. Bagaimana cara untuk menenangkan hati, sehingga aku lebih bisa bersabar.. aku mencoba untuk menghubungi pihak tutorial sana-sini, dan insyaAllah pada akhirnya akan segera diuruskan lagi. Luluskanlah Yaa Rabb.. semoga aku dikuatkan dan tenang untuk menunggu dan  menjalaninya.. dan ujian yang akan datang, apakah aku siap? Dengan meyakini adanya pertolongan Allah, insyaAllah aku siap! :) 



Source image: Kartun Muslimah