Rabu, 10 Desember 2014

Jangan Biarkan Kesejahteraan Kami Pergi..

Saya adalah rakyat Indonesia yang masih pelajar. Bagi Saya, Indonesia adalah negara yang hebat. Yang kaya akan sumber daya alamnya. Saya mencintai negeri ini dan tak ingin ada beban dalam kesejahteraan masyarakat ini. Di mulai dari negeri ini yang subur dan makmur. Tapi entah mengapa tahun demi tahun, bulan demi bulan, hari demi hari dan waktu demi waktu kesejahteraan itu kian terkikis. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan kesejahteraan dalam hidup walaupun kesedihan selalu ada pada diri mereka.
            Pernahkah kita sedikit merenungkan betapa sangat banyaknya penduduk Indonesia ini? Rakyat yang mempunyai ribuan kata bahkan jutaan kata yang belum tersampaikan keluh kesah mereka tentang apa yang mereka rasakan saat ini. Rakyat yang menginginkan kesejahteraan dan berperan aktif untuk mengekspresikan keluhan mereka yang paling dalam. Menginginkan negeri ini maju dan makmur. Mereka bisa melihat apa yang mereka lakukan sehari-hari dan mereka sangat merasakan apa yang sedang terjadi pada negeri ini. Terdapat air mata suka dan duka. Saya, layaknya rakyat biasa yang ingin mengapresiasikan pendapat kata demi kata dari suara hati kecil Saya mengenai Dewan Perwakilan Daerah. Melihat negeri ini semakin berkurang sumber daya alamnya. Terasa sakit memang, dikala kebanjiran itu datang, merusak suasana menjadi duka dan jalan raya pun kadang sering rusak disebabkan oleh banjir. Seharusnya kita banyak menanam pohon yang banyak untuk bisa menyerap air itu agar tidak terkena banjir, sumber daya alam diperkuat lagi agar tidak semakin hancur alam ini dengan musibah yang disebabkan oleh ulah manusia. Dan faktanya, sawah dan kebun semakin habis oleh bangunan-bangunan yang sangat megah itu. Penyakit yang ditimbulkan oleh hewan-hewan liar walaupun kecil itu sama saja mereka juga makhluk hidup. Mereka ingin bertahan hidup seperti kita. Dan jangan salahkan hewan-hewan yang tak berdosa itu, mereka mungkin hanya kecewa karena tempat yang mereka tinggal itu sudah hilang oleh bangunan baru. Seperti halnya di dalam masyarakat, jika rakyat didiamkan saja atau tidak dipedulikan, maka mereka akan kecewa. Aspirasi rakyat yang kurang terdengar dan keluhan untuk men-sejahterakan masyarakat tidak sampai kepada Dewan Perwakilan Daerah. Namun, kebutuhan mereka selalu meningkat. Apakah kita selalu memikirkan mereka? Mereka hanya bisa menerima keadaan yang sakit untuk di rasa dan terlalu sedih untuk diungkapkan. Dan apa salahnya jika kita langsung terjun ke masyarakat agar kita mengetahui keluhan dan keadaan mereka di daerahnya? Kebutuhan ekonomi yang sangat pesat meningkat, tetapi kesejahteraan masyarakat belum  meningkat. Masih banyak yang membutuhkan pertolongan hidup agar negeri ini damai.
            Saya berharap masyarakat bisa tersenyum, terutama para pelajar yang masih panjang perjalanannya. Penerus bangsa yang akan menjadikan negeri ini lebih baik, yang selalu bahagia menghadapi hidup dan berjuang untuk negeri ini walaupun dilanda kemiskinan. Bahkan orang tua mereka yang pergi ke luar negeri untuk mencari uang, sedangkan anak-anak ditinggal pergi sekian tahun. Betapa rindunya mereka dengan orang tuanya. Rindu terhadap kasih sayang orang tuanya. Saya tidak tega melihatnya.
            Ingin rasanya melihat para pemuda-pemudi berbadan sehat, pandai dan berbudi pekerti yang luhur untuk menjadi penerus bangsa. Tetapi, Saya prihatin. Masih banyak kaum pemuda yang masih pengangguran di jalanan, memakai narkoba, bahkan tawuran pun terjadi oleh para pemuda, penerus bangsa ini... Pasti setiap hari kita sering melihat mereka bukan? Saya pun tidak tahu asal-usulnya seperti apa. Apakah karena orang tuanya yang tidak cukup untuk membiayai sekolah mereka? Atau apakah mereka mempunyai masalah dengan orang tuanya (broken home) sehingga mereka kurang adanya pengarahan oleh orang tuanya? Mereka sangat membutuhkan arahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna. Padahal Tuhan sudah memerintahkan kepada manusia untuk bekerja keras. Dengan mencari nafkah yang halal. Tapi, bisakah kita memberikan mereka peluang untuk bekerja yang sepantasnya kepada mereka? Walaupun mereka bukan sarjana atau anak putus sekolah, tapi Saya yakin mereka adalah orang yang cerdas. Hanya saja harus diberikan arahan yang jelas untuk pekerjaan mereka. Mereka butuh kecukupan ekonomi, kesejahteraan dan keadilan. Seringkah kita mendengar dan melihat para koruptor hanya di penjara sebentar. Sementara rakyat kecil? Orang yang terpaksa maling sesuap nasi karena membutuhkan makan untuk bertahan hidup, malah digusur ke Pengadilan dan hampir di penjara. Bayangkan itu hanya sesuap nasi. Mereka butuh makan, mereka butuh kecukupan gizi untuk kelangsungan hidupnya. Apa yang kita rasakan selama ini? Sangat berbeda dengan perasaan mereka yang membutuhkan perlindungan dan bantuan dari Wakil Daerah tertentu. Ke manakan hati nurani kita? Semoga Tuhan selalu memaafkan segala kesalahan kita selama ini. Aamiin.  Di dalam berita pun Saya seringkali melihat rakyat yang mengeluh bahwa jalan raya di sebuah perkampungan kecil tidak pernah di urus oleh Pemerintah, sehingga jalan tersebut agak berbahaya untuk dilalui karena jalannya bolong dan rusak yang menyebabkan kecelakaan. Jalan rusak memakan banyak korban atas kecelakaan ini? Mari kita memperbaikinya.
            Tapi Saya sangat bangga, ketika Saya mendengar sekumpulan anak yang duduk dibangku Sekolah Dasar yang ingin mengejar cita-citanya, di sebuah perkampungan yang jauh dari kota, tempat tinggal mereka dikelilingi oleh hutan dan sungai agak besar, mereka rela dan tetap semangat bersekolah walaupun mereka harus menyebrangi sungai yang panjang dan mungkin berbahaya untuk seumuran mereka. Setiap hari mereka bersekolah menyebrangi sungai dengan penuh keyakinan dan tidak takut dengan arus yang begitu kencang saat itu, karena tak ada jalan lain, jembatan pun belum ada. Apakah kita merasakan begitu giatnya mereka untuk berjuang menggapai cita-citanya agar bangsa ini maju? Sudahkah kita bersemangat seperti mereka untuk menyelamatkan negeri ini? Dan Saya ingin wakil-wakil daerah (Dewan Perwakilan Daerah) untuk lebih memperhatikan keadaan di sebuah perkampungan kecil atau di mana pun rakyat yang sangat membutuhkan kesejahteraan, keadilan dan kebahagiaan. Mereka membutuhkan jembatan, jalan yang tidak rusak dan segala apapun mengenai kesejahteraan daerah. Saya harap wakil-wakil daerah harus terjun langsung ke masyarakat untuk melihat kondisi yang sangat memprihatinkan itu. Memperbaiki semua kekurangan yang mengganggu kebahagiaan mereka. Dan ternyata bukan hanya terdapat di satu daerah saja, namun di daerah-daerah lain juga banyak yang mengalami seperti itu. Jangan biarkan senyuman indah mereka terusik oleh hal-hal yang membuat mereka sengsara. Secara bertahap kita pasti bisa untuk memakmurkan bangsa ini. Melihat para pelajar tersenyum riang dan tak kenal lelah mencari pembelajaran untuk memajukan negeri ini. Membuat kehidupan mereka sangat berarti dan bermakna. Mereka ada karena mereka memang sangat penting. Hidup di dunia ini hanya satu kali. Manfaatkan kehidupan kita lebih berharga di bawah naungan-Nya.
            Saya menulis bukan bermaksud untuk menggurui dan bukan merasa diri ini lebih hebat. Tetapi Saya ingin kita bersama-sama membukakan hati untuk apa kita hidup di dunia ini. Di akhirat nanti kita akan diminta pertanggungjawaban selama apa yang kita lakukan ketika hidup di dunia. Bukan untuk berfoya-foya, melainkan Tuhan memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya. Dan Tuhan melihat perbuatan-perbuatan kita selama di dunia. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Daerah itu memang sulit, tetapi kita tidak sendiri, kita hidup bersama dan berkontribusi untuk membangun negeri ini lebih baik lagi. Di dalamnya terdapat pahala yang sangat besar. Jika kita melakukannya dengan ikhlas dan penuh semangat untuk memperbaiki kesejahteraan yang kian menurun ini, Tuhan akan memberikan jalan untuk kita. Tuhan selalu menolong hamba-Nya.  
            Sesungguhnya amanah itu memang berat, apalagi menyangkut negeri ini untuk memakmurkan daerah-daerahnya agar tidak lost contact dengan daerah Pusat. Dengan itu bekerja semaksimal mungkin untuk negeri ini. Wakil daerah adalah orang yang mewakili daerah-daerah tertentu untuk memberikan informasi dari daerah setempat. Meninjau kinerja wakil daerah memberikan kesejahteraan dan membangun daerah yang aman, makmur dan adil. Masih banyak sekolah-sekolah di daerah terpelosok yang membutuhkan bantuan berupa buku bacaan lengkap, bangunan yang berdiri kokoh dan investasi gratis bagi siswa yang kurang mampu. Sepertinya kurang diperhatikan atau memang tidak tahu. Untuk itulah saya menyarankan wakil-wakil daerah untuk terjun langsung ke masyarakat agar memiliki hubungan erat dengan daerahnya dan khususnya masyarakat di daerah tertentu.
            Mengenai pemimpin, Saya mewakili para pelajar di Indonesia membutuhkan wakil-wakil daerah yang jujur, bertanggung jawab dan memberikan pelayanan bagi masyarakat agar hidup sejahtera. Saya tahu, semua manusia pasti mempunyai pikiran dan hati nurani. Jangan biarkan kesejahteraan kami pergi.. Kami membutuhkan kesejahteraan itu dengan nyata, bukan hanya ucapan dari petinggi-petinggi/wakil yang mengurusi daerah tersendiri yang katanya akan memakmurkan daerahnya. 
            Masalah korupsi pun kian memuncak. Pejabat tinggi yang hanya memantau saja diberi puluhan juta. Apakah tidak cukup dengan uang itu? Saya penasaran, digunakan untuk apa saja uang sebanyak itu? Sementara rakyat kecil yang membutuhkan pekerjaan untuk menafkahi keluarganya sangat sulit mencari uang. Mereka bersusah payah mencari uang, namun  Saya hargai jika mereka mencari uang dengan cara yang halal. Saya kagum jika mereka tetap bersabar dan bersyukur atas apa yang mereka dapatkan. Sebenarnya, Tuhan menilai manusia bukan dari jabatannya yang tinggi, namun keikhlasan dalam menjalani hidup ini. Membuat hidup lebih bermakna dan tidak merasa hidup ini sengsara. Negeri yang aman tanpa ada korupsi, pembunuhan dan ketidak-adilan dalam memutuskan sesuatu akan melahirkan kejayaan. Yang perlu kita luruskan adalah memberikan pelayanan dalam kesejahteraan mereka dan memberikan peluang pekerjaan untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidup mereka yang masih panjang. Sadar akan perilaku mana yang baik atau yang buruk, mulia atau hina dan mengedepankan budi pekerti luhur. Dengan demikian, negeri kita akan tenang dan tentram. Melahirkan putra-putri bangsa yang cerdas dan berkecukupan. Tak ada yang mengganggu kerja keras mereka untuk belajar agar mereka hidup dan mendambakan negeri ini aman dari apa yang mereka lihat sekarang ini. Semoga negeri ini terus maju, selalu aman dan pemuda-pemudi yang pantang menyerah untuk hidup di negeri ini. Aamiin. 

Senin, 01 Desember 2014

Awal Desember 2014

Awal dari cerita di masa bulan Desember ini, mungkin tak jarang orang-orang sudah mengenalku bahwa aku akan segera menikah *kaget*. Ya, kalau di PPB itu gosip apapun selalu terhempas luas. Namun, apapun yang terjadi, jika memang itu yang terbaik, kenapa tidak?
Beginikah rasanya diseriusin oleh seseorang? Apakah aku bisa untuk menjalani proses kehidupan yang baru nantinya? Padahal aku masihlah imut begini (baca:masih kecil) hehehe.
Ya memang, membangun keluarga tidaklah mudah, kita juga sebelumnya harus memilah dan memilih siapa calon imam yang pantas untuk kita. Termasuk, visi harus sama dan sejalan dengan misinya. Aku yakin, memang banyak sekali keberkahan setelah berkeluarga itu. Meskipun akan ada rintangan yang akan berdatangan, jadikan itu adalah penguat rasa kebersamaan untuk menghadapi masalah yang ada.
Sebenarnya, aku menulis tentang ini yaaa malu-malu tapi nulis hehe. Ya, kisahku sekarang, yakinkan bahwa sesuatu itu akan indah pada waktunya. walaupun dulu aku sering berpikir bahwa aku hanya wanita biasa. Setelah aku menyadari bahwa kejadian apapun akan menjadi cerita setelah dilaluinya. Ya, aku sedang merasakan betapa indahnya kekuasaan Allah yang melahirkan rasa cinta kepada manusia.
Waktu memang tak dapat berhenti. Sekarang pun sudah menginjak akhir tahun. Saya penasaran, bakal ada apa yaaah pada tahun 2015? hehehe.