Minggu, 03 Mei 2015

3 Mei 2015

Aku merindukan setiap tulisan yang aku buat di blog ini, banyak hal-hal yang indah, mengejutkan hati, bahkan khawatir, apapun yang aku rasakan saat itu bercampur aduk. Entah bagaimana cara untuk berbagi pada dunia, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Terkesan lebay, namun ini memang pure terjadi. Hingga pada akhirnya, penantianku dalam doa berlangsung denagn cepat. Ya Allah, apakah ini benar? Secepat itukah? Aku pun masih belum percaya apa yang sudah terjadi akhir-akhir ini. Peristiwa yang membuatku penuh haru, bahagia atas kebahagiaan orang lain. Di sisi lain juga aku merasa tak percaya bahwa aku masih terbilang memulai masa perkembangan emosional yang stabil.
Tanggal 22 Februari lalu, tepatnya ketika liburan kuliah mingguan, tak kusangka bahwa dirinya membawa orang tua sekaligus untuk menanyakan kesiapanku untuk menikah. Lisan tak berucap, hati bergetar. Selalu bertanya-tanya, apakah ini benar? Secepat itukah? Apakah ini sebagian Rencana Allah? Bahwa memang rencana manusia hanya sebuah rencana dan Allah yang mempunyai ketentuan atas segala kehidupan manusia. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan.
Bukannya aku yang menginginkan menikah cepat, tetapi Allah yang menggerakkan hatiku untuk menyempurnakan akhlak sekaligus berusaha menjadi lebih baik untuk tabungan orang tuaku dan pastinya membahagiakan mereka. Tak ada yang salah dan memang kita tak dapat mengelak lagi ketentuan-Nya, detik-detik lamaran itu terselesaikan. Barulah dirinya memberikanku cincin emas putih yang bercorak love, sangat lucu, dan aku suka.
Mamaku terkadang semangat mengurus urusan untuk bulan-bulan yang akan datang nanti. InsyaAllah jika berjodoh, akan sampai pada pelaminan, jika tidak, mungkin Allah mempersiapkan seseorang yang terbaik :’). Jodoh tuh ya begitu, kalo udah pas di hati, lanjutkanlah ke jenjang yang lebih serius. Jadilah orang yang selektif dalam memilih. Apalagi teman hidup yang selalu mendampingi kita.
Sekali lagi aku masih tak percaya, aku pun merasa belum dewasa pada genap usia 20 tahun ini. Alhamdulillah Allah masih memberikanku kesempatan untuk hidup menjadi lebih baik. Namun, jika sudah ada yang mau menerima kekurangan dan kelebihanku, kusyukuri.. Semoga selalu istiqomah dan yuuu, rajin menulis. Dari awal senang bercerita, lalu mengekspresikannya, dan menyimpulkan apa yang sudah terjadi. Banyak sekali hikmah yang kita dapat jika kita memikirkannya, karena dunia ini tak ada yang kebetulan, melainkan rencana-rencana yang jika Allah menakdirkan “Kun Fayakun!” maka jadilah..

Terima kasih kepada Allah, yang memberi nafas kehidupan sehingga aku masih diberi kesehatan sampai sekarang. Orang tuaku dan teteh yang selalu memberikan kasih sayang yang luar biasa. Sahabat-sahabatku hera, dika, rina, intan, nisa, apri, dkk. yang selalu membuatku ceria, dan terima kasih juga kadonya yang lucu nan unik, serta yuke selaku partner kerjaku memberikan kado yang indah. Teruntuk ka jaisy yang selalu memnerima kekurangan dan kelebihanku, serta penyemangatku, yang memberikan kado special katanya, kadonya yang aku butuhkan juga :P. hehe. Terima kasih semuanyaaa.. Aku bersyukur memiliki kalian :’)