Ujian
ini.. mendewasakanku dalam berbuat sesuatu, untuk lebih sabar lagi, dan bisa jadi
Allah menegurku untuk beribadah lebih banyak lagi.. Yaa Rabb, ujian-Mu sangat
manis.. Walaupun hati cemas, tangisan membara, ingin mengetahui maksud di balik
ujian itu.. Alangkah indaahnya dunia ini, kebahagiaan sebanding dengan
kesedihan. Aku tak mau terpuruk lebih dalam. Biarkan ujian selalu ada, untuk
memberikan kesan yang berharga.
Setiap
aku temui, jalan ini menuju keelokan kasih sayang-Mu.. Tanpa disadari, kuselalu
mengeluh.. Diri yang tak bisa bertahan begitu lama, Engkau yang memperkuat diri
ini sampai detik ini. Engkau yang selalu memberiku kesempatan berulang kali
agar aku lebih mengingat-Mu dan lebih kuat untuk menjalani hidup ini.. Begitu
rapuhnya aku, namun Engkau kokohkan bathinku hingga saat ini. Nikmat-Mu yang tak
bisa terhitung, waktu yang tak bisa diulang, kebahagiaan tak bisa tergantikan
oleh uang. Diri ini yang butuh bimbingan dari-Mu..
Kelemah-lembutan-Mu
membuatku merasakan ujian ini adalah agar aku lebih bersabar lagi, lebih tegar
lagi.. logika pun kadang aku pergunakan, tapi perasaan menghujamku untuk lebih
menjadi orang yang perasa.. teringat dulu, aku selalu merasakan kejadian apapun
yang aku temukan, bahkan membuatku menangis sekalipun. Entah itu bentakkan
orang, perhatian orang.. dibalik itu, sekian lama aku merasakannya, aku semakin
kuat jika ada orang yang membentakku, meskipun terkadang aku masih merasakan
betapa sakitnya dibentak itu. Ingin kujalani dengan tegar.. membawaku dalam
kedamaian, kelembutan jiwa..
Suatu
hari, ketika aku dirundung duka bahwa pembayaranku tidak tertera pada web resmi
UPI tersebut, awalnya aku gelisah,
sangat gelisah beberapa hari..
dan akhirnya aku dan Bapakku pergi ke tempat
tujuan untuk mengurus data diri.. Sempat kuterisak, hatiku melemah waktu itu,
takut tidak diterima. Namun, takdir Allah berkata bahwa aku memang ditakdirkan
di Bandung dan masih bisa memperjuangkan hak-ku untuk diterima. Perjuangan itu,
yang aku rasakan.. sungguh menyentuh hati ini, ketika seorang ayah yang ingin memperjuangkan
hak anaknya, sampai mengurusi ini itu.. bahkan rela untuk cuti kerja demi
menemaniku pergi ke Bandung..
Dan
kejadian akhir-akhir ini, dengan tidak ada NIM-ku pada penilaian tutorial, aku
diuji kembali. Bagaimana cara untuk menenangkan hati, sehingga aku lebih bisa
bersabar.. aku mencoba untuk menghubungi pihak tutorial sana-sini, dan
insyaAllah pada akhirnya akan segera diuruskan lagi. Luluskanlah Yaa Rabb..
semoga aku dikuatkan dan tenang untuk menunggu dan menjalaninya.. dan ujian yang akan datang,
apakah aku siap? Dengan meyakini adanya pertolongan Allah, insyaAllah aku siap!
:)
Source image: Kartun Muslimah