Rabu, 10 Desember 2014

Jangan Biarkan Kesejahteraan Kami Pergi..

Saya adalah rakyat Indonesia yang masih pelajar. Bagi Saya, Indonesia adalah negara yang hebat. Yang kaya akan sumber daya alamnya. Saya mencintai negeri ini dan tak ingin ada beban dalam kesejahteraan masyarakat ini. Di mulai dari negeri ini yang subur dan makmur. Tapi entah mengapa tahun demi tahun, bulan demi bulan, hari demi hari dan waktu demi waktu kesejahteraan itu kian terkikis. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan kesejahteraan dalam hidup walaupun kesedihan selalu ada pada diri mereka.
            Pernahkah kita sedikit merenungkan betapa sangat banyaknya penduduk Indonesia ini? Rakyat yang mempunyai ribuan kata bahkan jutaan kata yang belum tersampaikan keluh kesah mereka tentang apa yang mereka rasakan saat ini. Rakyat yang menginginkan kesejahteraan dan berperan aktif untuk mengekspresikan keluhan mereka yang paling dalam. Menginginkan negeri ini maju dan makmur. Mereka bisa melihat apa yang mereka lakukan sehari-hari dan mereka sangat merasakan apa yang sedang terjadi pada negeri ini. Terdapat air mata suka dan duka. Saya, layaknya rakyat biasa yang ingin mengapresiasikan pendapat kata demi kata dari suara hati kecil Saya mengenai Dewan Perwakilan Daerah. Melihat negeri ini semakin berkurang sumber daya alamnya. Terasa sakit memang, dikala kebanjiran itu datang, merusak suasana menjadi duka dan jalan raya pun kadang sering rusak disebabkan oleh banjir. Seharusnya kita banyak menanam pohon yang banyak untuk bisa menyerap air itu agar tidak terkena banjir, sumber daya alam diperkuat lagi agar tidak semakin hancur alam ini dengan musibah yang disebabkan oleh ulah manusia. Dan faktanya, sawah dan kebun semakin habis oleh bangunan-bangunan yang sangat megah itu. Penyakit yang ditimbulkan oleh hewan-hewan liar walaupun kecil itu sama saja mereka juga makhluk hidup. Mereka ingin bertahan hidup seperti kita. Dan jangan salahkan hewan-hewan yang tak berdosa itu, mereka mungkin hanya kecewa karena tempat yang mereka tinggal itu sudah hilang oleh bangunan baru. Seperti halnya di dalam masyarakat, jika rakyat didiamkan saja atau tidak dipedulikan, maka mereka akan kecewa. Aspirasi rakyat yang kurang terdengar dan keluhan untuk men-sejahterakan masyarakat tidak sampai kepada Dewan Perwakilan Daerah. Namun, kebutuhan mereka selalu meningkat. Apakah kita selalu memikirkan mereka? Mereka hanya bisa menerima keadaan yang sakit untuk di rasa dan terlalu sedih untuk diungkapkan. Dan apa salahnya jika kita langsung terjun ke masyarakat agar kita mengetahui keluhan dan keadaan mereka di daerahnya? Kebutuhan ekonomi yang sangat pesat meningkat, tetapi kesejahteraan masyarakat belum  meningkat. Masih banyak yang membutuhkan pertolongan hidup agar negeri ini damai.
            Saya berharap masyarakat bisa tersenyum, terutama para pelajar yang masih panjang perjalanannya. Penerus bangsa yang akan menjadikan negeri ini lebih baik, yang selalu bahagia menghadapi hidup dan berjuang untuk negeri ini walaupun dilanda kemiskinan. Bahkan orang tua mereka yang pergi ke luar negeri untuk mencari uang, sedangkan anak-anak ditinggal pergi sekian tahun. Betapa rindunya mereka dengan orang tuanya. Rindu terhadap kasih sayang orang tuanya. Saya tidak tega melihatnya.
            Ingin rasanya melihat para pemuda-pemudi berbadan sehat, pandai dan berbudi pekerti yang luhur untuk menjadi penerus bangsa. Tetapi, Saya prihatin. Masih banyak kaum pemuda yang masih pengangguran di jalanan, memakai narkoba, bahkan tawuran pun terjadi oleh para pemuda, penerus bangsa ini... Pasti setiap hari kita sering melihat mereka bukan? Saya pun tidak tahu asal-usulnya seperti apa. Apakah karena orang tuanya yang tidak cukup untuk membiayai sekolah mereka? Atau apakah mereka mempunyai masalah dengan orang tuanya (broken home) sehingga mereka kurang adanya pengarahan oleh orang tuanya? Mereka sangat membutuhkan arahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna. Padahal Tuhan sudah memerintahkan kepada manusia untuk bekerja keras. Dengan mencari nafkah yang halal. Tapi, bisakah kita memberikan mereka peluang untuk bekerja yang sepantasnya kepada mereka? Walaupun mereka bukan sarjana atau anak putus sekolah, tapi Saya yakin mereka adalah orang yang cerdas. Hanya saja harus diberikan arahan yang jelas untuk pekerjaan mereka. Mereka butuh kecukupan ekonomi, kesejahteraan dan keadilan. Seringkah kita mendengar dan melihat para koruptor hanya di penjara sebentar. Sementara rakyat kecil? Orang yang terpaksa maling sesuap nasi karena membutuhkan makan untuk bertahan hidup, malah digusur ke Pengadilan dan hampir di penjara. Bayangkan itu hanya sesuap nasi. Mereka butuh makan, mereka butuh kecukupan gizi untuk kelangsungan hidupnya. Apa yang kita rasakan selama ini? Sangat berbeda dengan perasaan mereka yang membutuhkan perlindungan dan bantuan dari Wakil Daerah tertentu. Ke manakan hati nurani kita? Semoga Tuhan selalu memaafkan segala kesalahan kita selama ini. Aamiin.  Di dalam berita pun Saya seringkali melihat rakyat yang mengeluh bahwa jalan raya di sebuah perkampungan kecil tidak pernah di urus oleh Pemerintah, sehingga jalan tersebut agak berbahaya untuk dilalui karena jalannya bolong dan rusak yang menyebabkan kecelakaan. Jalan rusak memakan banyak korban atas kecelakaan ini? Mari kita memperbaikinya.
            Tapi Saya sangat bangga, ketika Saya mendengar sekumpulan anak yang duduk dibangku Sekolah Dasar yang ingin mengejar cita-citanya, di sebuah perkampungan yang jauh dari kota, tempat tinggal mereka dikelilingi oleh hutan dan sungai agak besar, mereka rela dan tetap semangat bersekolah walaupun mereka harus menyebrangi sungai yang panjang dan mungkin berbahaya untuk seumuran mereka. Setiap hari mereka bersekolah menyebrangi sungai dengan penuh keyakinan dan tidak takut dengan arus yang begitu kencang saat itu, karena tak ada jalan lain, jembatan pun belum ada. Apakah kita merasakan begitu giatnya mereka untuk berjuang menggapai cita-citanya agar bangsa ini maju? Sudahkah kita bersemangat seperti mereka untuk menyelamatkan negeri ini? Dan Saya ingin wakil-wakil daerah (Dewan Perwakilan Daerah) untuk lebih memperhatikan keadaan di sebuah perkampungan kecil atau di mana pun rakyat yang sangat membutuhkan kesejahteraan, keadilan dan kebahagiaan. Mereka membutuhkan jembatan, jalan yang tidak rusak dan segala apapun mengenai kesejahteraan daerah. Saya harap wakil-wakil daerah harus terjun langsung ke masyarakat untuk melihat kondisi yang sangat memprihatinkan itu. Memperbaiki semua kekurangan yang mengganggu kebahagiaan mereka. Dan ternyata bukan hanya terdapat di satu daerah saja, namun di daerah-daerah lain juga banyak yang mengalami seperti itu. Jangan biarkan senyuman indah mereka terusik oleh hal-hal yang membuat mereka sengsara. Secara bertahap kita pasti bisa untuk memakmurkan bangsa ini. Melihat para pelajar tersenyum riang dan tak kenal lelah mencari pembelajaran untuk memajukan negeri ini. Membuat kehidupan mereka sangat berarti dan bermakna. Mereka ada karena mereka memang sangat penting. Hidup di dunia ini hanya satu kali. Manfaatkan kehidupan kita lebih berharga di bawah naungan-Nya.
            Saya menulis bukan bermaksud untuk menggurui dan bukan merasa diri ini lebih hebat. Tetapi Saya ingin kita bersama-sama membukakan hati untuk apa kita hidup di dunia ini. Di akhirat nanti kita akan diminta pertanggungjawaban selama apa yang kita lakukan ketika hidup di dunia. Bukan untuk berfoya-foya, melainkan Tuhan memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya. Dan Tuhan melihat perbuatan-perbuatan kita selama di dunia. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Daerah itu memang sulit, tetapi kita tidak sendiri, kita hidup bersama dan berkontribusi untuk membangun negeri ini lebih baik lagi. Di dalamnya terdapat pahala yang sangat besar. Jika kita melakukannya dengan ikhlas dan penuh semangat untuk memperbaiki kesejahteraan yang kian menurun ini, Tuhan akan memberikan jalan untuk kita. Tuhan selalu menolong hamba-Nya.  
            Sesungguhnya amanah itu memang berat, apalagi menyangkut negeri ini untuk memakmurkan daerah-daerahnya agar tidak lost contact dengan daerah Pusat. Dengan itu bekerja semaksimal mungkin untuk negeri ini. Wakil daerah adalah orang yang mewakili daerah-daerah tertentu untuk memberikan informasi dari daerah setempat. Meninjau kinerja wakil daerah memberikan kesejahteraan dan membangun daerah yang aman, makmur dan adil. Masih banyak sekolah-sekolah di daerah terpelosok yang membutuhkan bantuan berupa buku bacaan lengkap, bangunan yang berdiri kokoh dan investasi gratis bagi siswa yang kurang mampu. Sepertinya kurang diperhatikan atau memang tidak tahu. Untuk itulah saya menyarankan wakil-wakil daerah untuk terjun langsung ke masyarakat agar memiliki hubungan erat dengan daerahnya dan khususnya masyarakat di daerah tertentu.
            Mengenai pemimpin, Saya mewakili para pelajar di Indonesia membutuhkan wakil-wakil daerah yang jujur, bertanggung jawab dan memberikan pelayanan bagi masyarakat agar hidup sejahtera. Saya tahu, semua manusia pasti mempunyai pikiran dan hati nurani. Jangan biarkan kesejahteraan kami pergi.. Kami membutuhkan kesejahteraan itu dengan nyata, bukan hanya ucapan dari petinggi-petinggi/wakil yang mengurusi daerah tersendiri yang katanya akan memakmurkan daerahnya. 
            Masalah korupsi pun kian memuncak. Pejabat tinggi yang hanya memantau saja diberi puluhan juta. Apakah tidak cukup dengan uang itu? Saya penasaran, digunakan untuk apa saja uang sebanyak itu? Sementara rakyat kecil yang membutuhkan pekerjaan untuk menafkahi keluarganya sangat sulit mencari uang. Mereka bersusah payah mencari uang, namun  Saya hargai jika mereka mencari uang dengan cara yang halal. Saya kagum jika mereka tetap bersabar dan bersyukur atas apa yang mereka dapatkan. Sebenarnya, Tuhan menilai manusia bukan dari jabatannya yang tinggi, namun keikhlasan dalam menjalani hidup ini. Membuat hidup lebih bermakna dan tidak merasa hidup ini sengsara. Negeri yang aman tanpa ada korupsi, pembunuhan dan ketidak-adilan dalam memutuskan sesuatu akan melahirkan kejayaan. Yang perlu kita luruskan adalah memberikan pelayanan dalam kesejahteraan mereka dan memberikan peluang pekerjaan untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidup mereka yang masih panjang. Sadar akan perilaku mana yang baik atau yang buruk, mulia atau hina dan mengedepankan budi pekerti luhur. Dengan demikian, negeri kita akan tenang dan tentram. Melahirkan putra-putri bangsa yang cerdas dan berkecukupan. Tak ada yang mengganggu kerja keras mereka untuk belajar agar mereka hidup dan mendambakan negeri ini aman dari apa yang mereka lihat sekarang ini. Semoga negeri ini terus maju, selalu aman dan pemuda-pemudi yang pantang menyerah untuk hidup di negeri ini. Aamiin. 

Senin, 01 Desember 2014

Awal Desember 2014

Awal dari cerita di masa bulan Desember ini, mungkin tak jarang orang-orang sudah mengenalku bahwa aku akan segera menikah *kaget*. Ya, kalau di PPB itu gosip apapun selalu terhempas luas. Namun, apapun yang terjadi, jika memang itu yang terbaik, kenapa tidak?
Beginikah rasanya diseriusin oleh seseorang? Apakah aku bisa untuk menjalani proses kehidupan yang baru nantinya? Padahal aku masihlah imut begini (baca:masih kecil) hehehe.
Ya memang, membangun keluarga tidaklah mudah, kita juga sebelumnya harus memilah dan memilih siapa calon imam yang pantas untuk kita. Termasuk, visi harus sama dan sejalan dengan misinya. Aku yakin, memang banyak sekali keberkahan setelah berkeluarga itu. Meskipun akan ada rintangan yang akan berdatangan, jadikan itu adalah penguat rasa kebersamaan untuk menghadapi masalah yang ada.
Sebenarnya, aku menulis tentang ini yaaa malu-malu tapi nulis hehe. Ya, kisahku sekarang, yakinkan bahwa sesuatu itu akan indah pada waktunya. walaupun dulu aku sering berpikir bahwa aku hanya wanita biasa. Setelah aku menyadari bahwa kejadian apapun akan menjadi cerita setelah dilaluinya. Ya, aku sedang merasakan betapa indahnya kekuasaan Allah yang melahirkan rasa cinta kepada manusia.
Waktu memang tak dapat berhenti. Sekarang pun sudah menginjak akhir tahun. Saya penasaran, bakal ada apa yaaah pada tahun 2015? hehehe.  



Senin, 03 November 2014

Ketika Embun Tak Selamanya Putih

Siapa yang tak punya cita? 
Menjunjung mahligai kebahagiaan  
Guratan takdir yang amat dalam
Akankah hidup ini adalah ujian?

Embun datang dengan sejuknya
Tak lama, ia menjadi sosok misterius
Menyelami suhu yang amat dingin
Pagi merindukannya.. 

Ya, tak selamanya embun menjadi putih
Terlalu lama terdiam
Menyeringai penuh dalam pikiran 
Tangan pun bergetar, mencari kehangatan

Singgasana menjadi godaan..
Ya, hidup dengan fatamorgana..
Kapankah akan realistis?
Semakin kuat, semakin diuji yang dahsyat pula
begitulah hidup, tak selamanya putih 

Hingga pada akhirnya, kita menyadari..
Titik temu pada keabadian rasa, 
Mewarnai hidup dengan penuh hikmah..
Karena embun tak selamanya putih.. 
Ia mempunyai enigma yang beragam.. 

Rabu, 08 Oktober 2014

Inilah diriku..

Pagi hari yang begitu cerah, suara hati meniatkan untuk berkompromi antara pikiran dan hati. Walaupun harapan tak sebanding dengan usaha, mungkin ini kelemahan diriku yang harus didobrak sedikit demi sedikit. Entah mengapa, pikiranku semakin mendalam dan di kala aku migrain, sakitnya luar biasa. Inginku tak seperti itu, aku ingin seperti yang lain, layaknya dapat berperilaku pada umumnya. Aku belum mengetahui, apa yang sebenarnya ini terjadi? Ya, aku harus berpikiran positif. Rasa ketakutan-ketakutanku kian menantang, bagaimana penilaian orang lain terhadapku.Tapi, inilah aku…

Apakah aku berperilaku terlalu lembut? Berdiam diri? Sering merenung? Apakah hanya itu yang dapat aku lakukan? Aku juga ingin seperti mereka yang dapat berbicara, cepat menanggapi dan tepat, sedangkan aku hanya bisa melalui tulisan dan tulisan. Hanya itu. Dalam benakku, memang aku seperti ini haruslah kita bersyukur pada hidup yang kita jalani. Ya, kata orang sih selow saja, namun aku, aku yang tidak dapat berpikiran selow saja atau hanya menjalani kehidupan saja. Berusaha untuk bersyukur pada kenyataan ini.   

Makna, ya.. aku mungkin hanya menerima.. mencoba untuk menerima diriku seutuhnya. Walau aku tak bisa aktif dalam vocal atau berbicara, maka aku harus mengoptimalkan kemampuanku. Yaitu menulis dan menulis. Apalah diriku, dengan keunikanku.. :’) belajar dan belajar di bumi ini. Bumi Allah.. Yap, aku sekarang mulai konsentrasi pada kemampuanku seutuhnya. Manusia memang tidak ada yang sempurna, pasti ada kekurangannya :’) #jadi, jangan bersedih hati 

Rabu, 24 September 2014

Family :)




I Love Them. Never ending for love
I Miss You all :')

C I N T A

CINTA… kita memang takkan lepas dari cinta. Cinta tidak berbentuk, tidak pula terhitung. Cinta adalah sebuah rasa, ya.. rasa. Tak aneh bukan? Di dunia ini pasti sudah merasakan cinta, kasih sayang, dan balutan rasa lainnya. Tentu saja yang namanya cinta bukan hanya pada seseorang yang beda jenis, tapi  seorang ibu dan sahabat pun pantas dikatakan cinta. Allah saja pasti mencintai hamba-Nya, apapun latar belakangnya hamba itu, tak akan membeda-bedakan makhluk-Nya. Allah menciptakan rasa cinta itu sungguh hebat. Mengapa kita dapat merasakan seperti ini? Dapat merasakan suka terhadap seseorang? Karena Allah tanamkan rasa cinta kepada dirinya.

Yang aku rasakan saat ini adalah rasa yang tak dimengerti olehku. Rasa itu tiba-tiba ada di benakku, melahirkan keyaninan alami dari kejadian-kejadian yang menghampiriku. Walaupun aku sering terdiam, tak banyak bicara menceritakan ini itu pada dunia, namun semakin tumbuh rasa pada salah satu insan di dunia ini. Apakah dunia ini mendukung? Terlalu cepat rasanya kalau aku diseriusi oleh seorang lelaki. Aku yaaa sebenarnya masih ingin beraktivtas seperti teman yang lain, tapi ada rasa yang mengganjal pula pada diriku, aku tak mau perlahan membatasi pertemanan atau keakraban dengan orang lain, khususnya laki-laki. Tapi memang, kita adalah manusia yang lemah, gampang menyukai sesuatu hal yang menurut kita menarik. Jika kita dekat dengan laki-laki, meskipun awalnya tak ada rasa, namun keadaan yang mengharuskan berinteraksi dengan dirinya, maka akan ada sedikit rasa untuknya. Ini sekedar contoh saja, dan ini memang banyak yang dirasakan oleh setiap manusia.


Agar hal tersebut tidak terjadi secara terus menerus, maka kita butuh sosok pendamping hidup. Ya, walaupun aku masih terlalu muda untuk membahas tentang ini, tapi ini menjadi kajian yang menarik bagiku. Apakah aku pantas membicarakan soal ini? Agar kita tetap terjaga, maka diharuskan mempunyai teman sejati. Caranya, tidak sesulit yang dibayangkan kok, tinggal dari diri kita yang ingin terus memperbaiki diri. Maka jodoh pun akan mengikuti ke mana dia pergi dan ke mana dia hinggap. Tentunya tak lepas dari doa. Ya doa, itu adalah cara yang paling ampuh dari semua tindakan yang menyertainya.  Semoga aku dapat menyelesaikan persoalan pada hidup ini, tentunya tentang cinta.. Semoga Allah memberikan yang terbaik untukku dan menanamkan cinta yang tepat  J Aamiin.  

Senin, 22 September 2014

Semester III

Assalamualaikum Blog-ku, sudah lama aku tak bersua lagi di sini.. Maafkan aku, kesibukanku di perkuliahan ini insyaAllah takkan lupa padamu dan pasti mempunyai cerita di setiap episode kehidupan ini.. Yap,  lanjut pada awal cerita. Sebenarnya aku masih ada tugas, setiap minggu malah. Tapi syukurku, aku tak sendiri di dunia ini. Banyak teman yang menginspirasiku tiap hari, entah itu kejadian kecil sampai kejadian yang WAH :D Aku semakin berpikir, harus pke quote ‘belajar jangan tertinggal’. Meskipun semester 3 ini aku lebih santai dari semester sebelumnya. Namun, memang banyak hikmah yang dapat kuambil di semester ini. Salah satunya, Alhamdulillah sudah satu tahun aku menikmati masa kuliah BK ini. Suka dan duka tentang apa yang aku rasakan sekarang, mungkin akan berdampak di kemudian hari. Karena ini menyangkut masa depanku.

Aku paling suka action, daripada hanya sebatas omongan belaka. Ya walaupun aku akui bahwa aku kurang bisa berbicara di depan umum, tapi aku mempunyai kemampuan yang lain (be ur self aja, tetap PEDE) :D Aku mencoba untuk berpikir positif pada diri dan lingkunganku. Ya, aku sangat menikmati dan senang berteman dengan teman-teman sekelasku. Dosen yang sering menginspirasi agar kita tetap menjadi konselor yang rendah hati kepada siapapun. Dan yang aku suka, jurusan ini sangat tepat untukku karena banyak ilmu-ilmu tarbiyah diri, pengingat, dan memotivasi mahasiswa agar menjadi pribadi yang baik dan benar sebelum menjadi konselor. Menata hati itu memang butuh perjuangan, namun konselor bukanlah manusia yang sempurna, tetap seutuhnya.


Learn to learn, ini adalah salah satu prinsip dasar mata kuliah Andragogi. Bahwa kita belajar yaaa untuk belajar juga. Tidak ada yang merasa sudah paling tinggi. Walaupun kita sudah di atas, tetaplah rendah hati dan menjadi pimpinan yang baik. Pemimpin diri yang mempunyai jiwa pembelajar, haus akan ilmu. Itulah learn to learn. pembelajar sejati sampai akhir hayat, Aamiin.. InsyaAllah :’))

Kamis, 07 Agustus 2014

Datang dan Pergi

Terlepas dari datang dan pergi.. begitu juga hidup ini, pergantian waktu yang selalu mengharukan sekaligus terdapat kegelisahan membuat hati ini sulit untuk berlabuh pada kenyataan yang berbeda.. menerima takdir ini, ya menerima itu tidak lah segampang yang orang pikirkan, sungguh harus dibuktikan dengan keikhlasan dan meyakini bahwa semua itu ada waktunya dan akan baik-baik saja. tak perlu disesali kegelisahan terjadi, ini adalah perputaran kehidupan.. ya, namanya datang dan pergi.. 

Memanglah hidup ini bukan sesuatu yang bisa kita pegang selamanya, bumbu kehidupan ini setelah datang ada kesenangan, setelah pergi terjadi kesedihan, bisa jadi hidup ini kembali indah ketika sesuatu yang datang itu lebih indah dari sesuatu yang pergi. Kadang, kita pernah menyimpulkan dunia ini hampa, dunia ini penuh dengan kenangan, dirasakan oleh orang yang sederhana-sederhana saja sampai orang kaya pun merasakannya. mungkin, kita belum menyadari adanya karunia yang Allah berikan pada kehidupan kita, hanya belum menyadari. apabila kita renungi, datang dan pergi itu adalah bagian rencana Allah. begitu pula kesedihan yang tak terobati, obat kesedihan itu bukannya kita harus berdiam diri, mempenjarakan diri, obat kesedihan itu menerima datang dan perginya sesuatu. dan yakinlah, rencana Allah pasti indah.. Dia akan menggantikan sesuatu yang pahit dengan yang lebih manis :)  

Hakikat datang dan pergi ini, kata yang mudah, namun di dalamnya banyak gejolak-gejolak rasa yang memasukkan kita, yaitu kesenangan dan kegalauan pada akhirnya. Kita harus menyadari, sesuatu yang pergi *belum selamanya pergi* akan datang kembali, waktu yang akan menyingkap rahasia itu.

Yang aku rasakan,
Kepada kakakku satu-satunya, Himmatushifa.
Long last with your husband <3

Minggu, 13 Juli 2014

Bersama-Mu, Yaa Rabb..

Ya Allah.. hari demi hari kunikmati hidup ini.. rasa sakit pun aku rasakan dengan adanya penyesalan dan tak ada upaya lagi apa yang harus kulakukan..
Yaa Rabb, sungguh lemah diriku ini.. membutuhkan kasih sayang-Mu seperti dulu.. menjagaku dari hal hal yang keji.. hampir kelabilanku yang diusia remaja akhir ini, ingin kumengakhiri dengan rasa haru, bahagia, dan mempunyai pelajaran untuk ke depannya..

Pengalamanku sungguh bercampur aduk, dari hal yang menyayat hati, sampai kebahagiaan seiring berganti dalam roda kehidupan..
Apakah aku tak sadar? dibalik itu semua ada yang melihatku, gerak-gerik apa yang aku lakukan pun Dia tahu, Tuhanku.. Tuhanku..
Rasa pekaku semakin menipis, karena kesibukan dunia.. aku tak mau ini terulang kembali, Yaa Rabb.. ampuni hamba..

Selama kuliah pun, aku sibuk dengan tugas-tugas yang kuselesaikan dengan cermat, tapi apalah arti sebuah mengejar nilai jika proses itu kurang adanya bersyukur..
Ingin kumulai dengan 0 lagi pada masa kuliah ini, awal semester 3 yang akan datang..
Semoga aku tetap berada di jalan-Mu.. Mengulang hari-hari yang indah bersama-Mu..

Jumat, 13 Juni 2014

Satu Ukhuwah dalam Kebersamaan Menggenggam Asa


            Kebersamaan memiliki daya tarik motivasi untuk membangun peradaban. Tak jauh dengan rasa keserasian terhadap dunia kampus. Ya, dalam lingkungan mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dipelajari bahwa kita adalah makhluk sosial. Jurusan ini yang terdapat di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia menyadari adanya kebersamaan dalam satu keluarga ini dan membina diri agar menjadi mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam prestasi, namun dengan matang secara emosional dan spiritual.  Aku bangga berada di sini, diajarkan untuk membina keluarga mahasiswa. Merasakan betapa indahnya melangkah bersama untuk menggapai mimpi-mimpi. Aku bersyukur berada di sini, mengenal teman-teman yang akan kujadikan keluarga keduaku. Terlihat kepekaannya dalam menjalin sebuah hubungan baru. Meskipun aku baru memasuki lingkungan yang baru, teman yang baru, budayanya pun baru. Menanamkan nilai-nilai kesopanan dalam bertutur kata, berperilaku,  bertoleransi, berkontribusi, dan kasih sayang yang mungkin tidak dimiliki oleh jurusan lain.
            Pada awal perkuliahan, dimulai dari kelasku yang notabene paling heboh, tapi aku betah berada didekat mereka dan merasa nyaman. Mahasiswa angkatan 2013 yang dijuluki angkatan terkompak dari peralatan ospek sampai kolektif buku, name tag, dan lain-lain. Memang lucu, namun ada kalanya hidup ini tak selamanya lurus dan serius. Hubungan ini mendekatkan kita pada kakak tingkat. Memang betul, hidup diperkuliahan itu jangan merasa sendiri. Di sini kita saling berbagi, membantu, dan mengasihi satu sama lain. Sungguh, tak ada yang membedakan kita dari suku mana pun dan agama apapun, semuanya bersatu. Menjadi keluarga yang selalu berkontribusi dalam kebersamaan di lingkungan ini. Menciptakan generasi yang unggul dan terdepan dalam keakraban keluarga mahasiswa. Mengemban amanah dalam menjalankan tugas sebagai “Mahasiswa”.
            Aku cinta keluarga ini. Para dosen yang senantiasa mengerti keadaan peserta didiknya, memberikan dorongan untuk lebih bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan. Memberikan tatapan lembut dan menjadikan teladan untuk peserta didiknya. Bagiku, ini adalah sebuah keluarga yang sangat rukun. Aku mencintai mereka, seutuhnya. Semoga ukhuwah ini selalu terjalin sampai akhir hayat dan memberikan warna terindah bagi sesamanya. Asa mereka adalah asaku juga. Dapat bermuhasabah diri melalui mereka.  


Created by: Shofiyatunnisa, PPB A   

Pendekatan, Strategi, dan Teknik Bimbingan

        A. Pendekatan Bimbingan
1.      Pendekatan Krisis
            Pendekatan krisis adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah. Dalam pendekatan krisis ini, konselor menunggu klien yang datang, selanjutnya mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan klien. Pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis. Psikoanalisis terpusat pada pengaruh masa lampau sebagai suatu hal yang menentukan bagi berfungsinya kepribadian pada masa kini.
2.      Pendekatan Remedial
            Pendekatan remedial adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kesulitan. Dalam pendekatan ini konselor memfokuskan pada kelemahan-kelemahan individu yang selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya. Pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi behavioristik. Ini menekankan pada perilaku klien di sini dan saat ini.
3.      Pendekatan Preventif
            Pendekatan preventif adalah upaya bimbingan yang diarahkan untuk mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba mencegah jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu. Pendekatan ini tidak didasari oleh teori tertentu yang khusus. Pendekatannya dapat dikatakan mempunyai banyak teknik terapi, tetapi hanya sedikit konsep.
4.      Pendekatan Perkembangan
            Pengembangan, karena titik sentral tujuan bimbingan dan konseling adalah perkembangan optimal dan strategi upaya pokoknya adalah memberikan kemudahan perkembangan bagi individu melalui perekayasaan lingkungan perkembangan. Teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling perkembangan adalah pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling.


       B. Strategi Konseling
1.      Konseling sebagai Profesi Bantuan
            Konseling adalah profesi bantuan. Profesi bantuan ini terdiri atas kumpulan profesional. Tiap-tiap profesional menyesuaiakan dengan kebutuhan khusus pribadi atau masyarakat. Beberapa profesi bantuan diidentifikasikan sebagia profesional bantuan, seperti psikiater, psikolog, konselor profesional, ahli terapi keluarga dan perkawinan, dan pekerja sosial.
            Proses bantuan ini,  mempunyai beberapa dimensi yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap definisi bantuan. Dimensi pertama adalah kondisi-kondisi yang mendasari bantuan. Dimensi kedua adalah prakondisi yang mengarahkan klien mencari bantuan dan konselor memberikan bantuan. Dimensi ketiga adalah hasil dari ingteraksi di antara dua orang pribadi.
2.      Hubungan Bantuan (Konseling)
            Keberhasilan dalam konseling banyak ditentukan oleh kualitas hubungan. Rogers mengatakan bahwa dalam hubungan bantuan terhadap kondisi-kondisi penting untuk terjadinya perubahan kepribadian yang positif. Kondisi tersebut mengarah pada karakteristik hubungan antarpribadi yang konstruktif. Kondisi tersebut yaitu, empati yang tepat, penghargaan positif tanpa syarat, dan keaslian.
            Pengungkapan diri mengenai perasaan, ide, pemikiran, dan pengalaman konselor itu penting agar klien memahami bahwa konselor juga manusia, tidak saja berperan sebagai konselor. Pengungkapan diri ini hendaknya dilakukan secara tepat, yaitu:
a.       Pengungkapan diri tentang masalah-masalah konselor sendiri;
b.      Pengungkapan diri tentang fakta-fakta peran konselor;
c.       Pengungkapan diri tentang reaksi-reaksi terhadap klien;
d.      Pengungkapan diri tentang reaksi-reaksi konselor terhadap hubungan antara konselor dan klien.
3.      Attending terhadap Klien
            Konselor harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang diperlakukan dalam konseling. Attending terhadap klien adalah lkemampuan mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian terhadap klien.
            Perhatian itu dikomunikasikan terutama melalui tiga saluran, yaitu:
a.       Ekspresi muka;
b.      Posisi dan gerakan tubuh;
c.       Respons verbal
            Cara-cara komunikasi tersebut merupakan tanda untuk klien mengenai tingkat penerimaan, persetujuan, penolakan, atau pengabaian yang dihubungkan dengan perilaku penguatan.  
4.      Pemahaman Pola-pola Komunikasi
Ada beberapa pola komunikasi dalam konseling. Sebagian mengambil pola komunikasi bentuk ritual, sementara yang lain mengambil pola komunikasi responsif atau interaktif. Pola komunikasi bentuk ritual ditunjukkan dengan perilaku rutin yang ditunjukkan oleh konselor atau klien. Sementara pola komunikasi bentuk responsif ditunjukkan dengan negosiasi-negosiasi antara konselor dengan klien dan bermaksud untuk menyelesaikan beberapa permasalahan.
5.      Pengelolaan Kegiatan Konseling
            Banyak konselor dan klien mengalami kesulitan dalam memulai dan mengakhiri kegiatan konseling. Apakah mereka itu memulai dan mengakhiri wawancara konseling atau memulai dan mengakhiri hubungan konseling.

     C. Teknik Bimbingan
          1. Konseling
            Konseling merupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku individu. Konesling dilaksanakan melalui wawancara langsung dengan individu. Konseling ini ditujukan kepada individu yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan hanya mengalami kesulitan dan penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial bermasyarakat.
           2. Nasihat
            Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh konselor ataupun pembimbing. Pemberi nasihat hendaknya memerhatikan hal-hal tersebut.
a.       Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh klien
b.      Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c.   Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yang dapat dipilih oleh individu, disertai      kemungkinan keberhasilan dan kegagalan.
d.      Penentuan keputusan diserahkan kepada individu, alternatif mana yang akan diambil
e.      Hendaknya individu mau dan mampu mempertanggungjawabkan
          3. Bimbingan Kelompok
            Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Ini dapat berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaa, pribadi, dan sosial.
            Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (20-40 orang). Aktivitas kelompok diarahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan lingkungan, penyesuaian diri, dan pengembangan diri.
     4. Konseling Kelompok
            Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Setiap individu dalam konseling kelompok menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan pemerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan tertentu untuk mempelajari atau menghilangkan sikap dan perilaku yang tidak tepat.
      5. Belajar Bernuansa Bimbingan
            Secara umum, bimbingan yang dapat diberikan guru atau dosen sambil mengajar adalah mengenal dan memahami individu secara mendalam, memberikan perlakuan dengan memerhatikan perbedaan individual, memperlakukan individu secara manusiawi, dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

Daftar Pustaka


Yusuf, Syamsu, L.N.(2005).Landasan Bimbingan dan Konseling.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Bimbingan dan Konseling Perkembangan

BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) PERKEMBANGAN

A.    Dasar Filosofi BK Perkembangan
1.      Manusia pada dasarnya berkeinginan untuk meningkatkan dirinya secara bertahap dan positif.
2.      Potensi manusia itu merupakan aset yang berharga bagi masyarakat dan kehidupan manusia di masa yang akan datang.
3.      Tujuan akhir dari bk di sekolah adalah membantu siswa belajar lebih efektif dan efisien.
4.      Program pengembangan siswa memerlukan bantuan dari seluruh personel sekolah yang terorganisir melalui program bimbingan. Konselor, guru, dan personel lain dalam praktiknya harus bekerja secara terbuka dan bekerja sama membimbing secara tepat terhadap siswa di sekolah.

B.     Pengertian BK Perkembangan
            Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru layanan, bimbingan dan konseling yang didasari fungsi pengembangan. Sampai saat ini bimbingan dan konseling dipandang sebagai kegiatan layanan yang mengedepankan penyembuhan atau pemecahan masalah. Padahal, selain itu bimbingan dan konseling berfungsi untuk pencegahan, pendidikan, dan pengembangan.

C.     Visi BK Perkembangan: memfasilitasi pengembangan seluruh potensi siswa seoptimal mungkin dalam mencapai kesuksesan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

D.    Misi BK Perkembangan: Membantu siswa dalam:
1.    Memahami kekuatan, kelemahan dan tugas   perkembangan yang    harus dikuasainya.
2.    Memahami peluang dan tantangan dalam pengembangan dirinya.
3.    Merencanakan masa depannya.
4.    Mengatasi masalah hidupnya.
5.    Menggunakan potensinya yang bermanfaat untuk diri dan    lingkungannya.
6.    Menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

E.     Struktur Program BK Perkembangan
1.      Layanan Dasar
            Layanan dasar bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada peserta didik secara sistematis melalui kegiatan-kegiatan klasikal atau kelompok.
2.      Layanan Responsif
            Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada individu atau peserta didik yang memiliki masalah dan kebutuhan khusus yang memerlukan pertolongan konselor dengan segera.
3.      Layanan Perencanaan Individual
            Layanan perencanaan individual ini diartikan sebagai proses bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, dan pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
4.      Layanan Dukungan Sistem
            Ketiga komponen struktur layanan yang telah dikemukakan di atas merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik secara langsung. Sedangkan dukungan sistem adalah komponen layanan yang tidak langsung, kegiatannya meliputi: a) Pemberian layanan, b) Kegiatan manajemen.


Source by:
Suherman, Uman. (2013). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rizqi Press.
Journal: Bimbingan dan Konseling Perkembangan oleh Dr. Suherman, M.Pd.

Rasa

Tak kusangka hidup ini terasa sempit
Rasa itu datang silih berganti
Ketika kubelum menemukan cinta sejati
Terpana melihat keshalihan lelaki
Bagaimana membina hati
Eloknya dunia, semakin kumerenung..

Selasa, 29 April 2014

Bersama Siswa SDN I Purbahayu





~

Ketika lelah tak sanggup bersuara
Rintih hati menahan luka
Pelita harapan yang mulai meredup
Akankah ada cahaya yang berpadu?
Berhimpun dalam naungan kehangatan..