Kamis, 29 September 2011

Untuk Anakku Yang Tercinta

Nak, walaupun engkau belum bisa baca, belum sepenuhnya mengerti, namun ummi ingin mengatakan, ummi amat mencintaimu. Ketika kau masih dalam kandungan, seringkali ummi elus perut ummi, karena sayangnya ummi padamu, tak sabar ingin menggendong dan membelaimu. Terbayang ketika kau baru lahir…tangisanmu mengiringi tangis bahagia ummi. Ketika kau ummi gendong, tak terhitung elusan, kecupan dan tatapan sayang ummi padamu. Engkau benar-benar anugrah terindah yang diberikan Allah bagi ummi. Ummi lewati hari-hari dengan penuh warna, dan berharap agar kau dapat tumbuh kembang dengan baik.

Ketika bayi, ummi pengen cepat kau bisa makan, ummi pengen segera menyuapimu. Tapi ketika sudah cukup usiamu untuk makan, seringkali ummi tak sabaran ketika kau tiba-tiba males makan.
Sebelum jalan, ummi berharap bisa segera menuntunmu. Tapi ketika kau mulai bisa jalan dan selalu bergerak kesana kemari, kadang ummi meraa kerepotan dan kurang sabar dengan hasratmu yang selalu mencari tahu dan mencoba sesuatu.
Ketika kau belum pandai bicara, ummi pengen cepat berkomunikasi denganmu. Tapi ketika kau mulai berceloteh dan mulai berkata-kata, ummi kadang merasa pening dan kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu tentang segala sesuatu.
Maafkan ummi kalau ummi kadang kurang sabar merawatmu…Maafkan ummi kalau ummi kadang kurang perhatian padamu…

Kadang ummi disibukkan sesuatu, sehingga mungkin kau merasa sering ummi abaikan.
Ummi sayang engkau tapi kadang ummi mebentakmu…Ummi sayang engkau tapi kadang tangan ummi ini tak sengaja memukulmu, menyubitmu…
Walau mungkin tidak keras, tapi pasti tetap terasa sakit di tubuh mungilmu, bahkan mungkin hatimu lebih sakit ini lagi…
Ummi sayang engkau, tapi kadang ummi jengkel jika kau rewel, ummi sayang engkau, tapi tak jarang air mata mengalir di mata beningmu…Ummi membuatmu menangis…
Padahal engkau adalah titipan Allah, engkau amanah dari Allah untuk ummi!
Maafkan ummi nak, ummi belum bisa jadi ibu terbaik bagimu…
Tapi insyaAllah nak, mulai detik ini, ummi berusaha untuk jadi ummi yang lebih baik lagi.
Karena ummi pengen kau menjadi anak shalih, kebanggaan umat. Karena kau bukan hanya anak ummi, tapi generasi penerus perjuangan kami. Ummi akan buat kau cinta dengan agama ini…Ummi akan buat kau faham dengan Islam, dan ummi akan buat kau bangga dengan agama ini.
Apalagi nak, rintangan dihadapanmu semakin kuat dan beraneka macam. Bahaya mengancam dari berbagai arah…kau bisa kebawa arus atau jadi korbannya.

Ya Allah…apa yang terjadi pada masa depan anak-anak kami jika situasinya seperti ini terus? Apakah mereka bisa sekolah dan apakah kami bisa menyekolahkannya? Listrik terus saja naik, minyak tanah semakin mahal dan semakin langka. Apakah nanti anak-anak kami kembali mundur ke belakang, dengan penerangan oncor dan memakai kayu bakar?
Nak, ditanganmulah masa depan umat ini. Lewat kalianlah kami harapkan kebangkitan umat ini. Hancurkan kapitalisme! Hancurkan liberalisme! Jangan takut celaan orang-orang yang mencela… Terapkan Islam! Tegakkan Syari’at Allah! Agar kehidupanmu berkah dalam ridlo-Nya. Ummi yakin kau pasti bisa, ummi yakin kau pasti mampu, ummi yakin kau pasti sanggup. Karena kau buah hati ummi, permata hati ummi, generasi penerus perjuangan kami. Dengan pertolongan Allah dan do’a dari kami Insya Allah kau akan berhasil mengembalikan kemuliaan Islam dan kaum muslimin di muka bumi ini.
Aamiin…


(Bidadari Dunia Itu, Wanita Muslimah on Facebook)

Sabtu, 24 September 2011

Akhwat Muslimah






(Ya Allah, semoga ana seperti mereka yang selalu tegar di sisi Engkau)

Selasa, 13 September 2011

OSIS Kementerian Agama

Thanks... Allah...

Pada tanggal 3 Mei, hari Selasa. Benar-benar aku melupakan hari kelahiranku. Karena jadwal padat, aku hampir tidak ingat hal itu. Pagi hari ketika sekolah, pelajaran TIK, kok tumben semuanya pada diem-diem aja. Biasanya kelas kita paling rame. Hari itu benar-benar membuatku aneh, lalu aku mengerjakan tugas-tugas organisasi.
            Ba’da Zuhur, Kementerian Agama harus kumpul, katanya ada masalah yang harus diselesaikan. Apa boleh buat, mungkin itu sangat penting. Bahkan waktu itu aku lagi sakit kepala. Tapi dibelakang itu, Akhy Azzam, Akhy Fawaz, dan Ukht Nevi memberikan kejutan. Semua orang mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepadaku. Tadinya aku bingung, ada apa sebenarnya? Pas di inget-inget, ternyata tanggal 3 Mei itu tanggal kelahiranku. Setelah itu, mereka memberikan sebuah buku catatan cantik yang bergambar dibawah ini:

             Sangat tepat sekali, buku itu berangka 3, 5, dan 7. Itu menggambarkan bahwa angka 3 itu tanggal kelahiranku, 5 bulan kelahiranku, dan 7 adalah tanggal peresmian aku menjadi anggota Kementerian Agama. Dan huruf yang terakhir bertanda S itu adalah namaku.. hehe.. Subhanallah ya.. aku bersyukur punya sahabat seperti mereka. Di dalam buku itu terdapat pesan-pesan yang disampaikan oleh mereka. Antara lain, pertama oleh Menteri Agama yaitu Akh Abdullah Azzam:

Bismillah,
Assalamualaikum Wr. Wb.,
            Ukh. Selamat ulang tahun ya.. semoga perubahan peningkatan ini berubah menjadi lebih baik dari segala aspek.
            Tetap semangat
            Tetap tegar dijalan dakwah!



Dari Akhy Adam Raka Ekasara selaku Presiden OSIS mengucapkan:
Assalamalaikum Wr. Wb.,
          Marilah kita panjatkan atas puji dan syukur atas kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam marilah kita panjatkan pada Habibana wa Nabiyya Muhammad saw, yang membawa islam dari zaman jahiliyah ke zaman terang benderang.
          Terima kasih untuk bapak Agung dan ibu Ika yang telah menyayangi saya sepenuhnya, lalu kepada segenap keluarga kerajaan Cicurug, Raja In In, Ratu Maya, Pangeran Arya, putri Nevi, putri Igar, putri Rini serta putri kecil yang sedang ditunggu kelahirannya. Tak lupa saya ucapkan Selamat atas Pernikahan agung keluarga tetangga Kerajaan Inggris putra mahkota William dan Kate Middleton. Dan terakhir saya ucapkan,
“Selamat dan sukses”
Kami segenap crew dan management perusahaan Adamraka Group mengucapkan, Selamat menunaikan Ibadah Shalat 5 waktu, Semoga selamat dunia akhirat. Amin..



Dari Ukht Nevi Arifiyanti mengucapkan:
Assalamualaikum Wr. Wb.,
            Alhamdulillah si kecil nan polos Shofitayunsina, eh salah. Maksudnya Shofiyatunnisa, hari ini berulang tahun..
            Barakillah fii umrik ... ukht..
            Tetap jadi akhwat shalehah yang cantik dan sederhana.
            Semoga engkau selalu dicintai oleh semua orang dan pastinya oleh Allah dan Muhammad.
            Kelak di Syurga, Insya Allah engkau menjadi Bidadari cantik yang akan menjemput kami (keluarga dan sahabat-sahabatmu)
            Salam sukses.
            Dari kakak yang selalu menyayangimu.
Wassalam..



Dan terakhir ditulis oleh Akh Fawaz M. Sidiqi mengucapkan:
Assalamualaikum Wr. Wb.,
            Selamat Milad Shof, semoga anti selalu menambah segala hal darimu yang baik tentunya. Dan tetap semangat dijalan dakwah..
            Saya jujur berpendapat anti hebat! Bisa memegang 4 amanat dan sepengetahuan saya anti selalu hadir mengamalkan amanat itu!
            Tetap berjuang! Dan tetaplah sabar dan syukur tepat pada waktunya.
  ا قول قول هذا فستغفرلله ولكم وا فومنكم
Wassalamualaikum Wr. Wb.,



Jazakallahu khairan katsira....
Pengalaman Berhargaku termasuk di OSIS ini, khususnya KEMENTERIAN AGAMA yang saya banggakan, akan kukenang selalu..
Walaupun di tahun berikutnya Kementerian Agama tidak ada di OSIS, akan tetapi semangat kita tak pernah pudar untuk berjuang dan menjalani tantangan ini, karena Allah Swt.
Semoga kita tetap berada dijalan-Nya dan beristiqomah melewati rintangan demi rintangan yang akan kita hadapi..
Aamiin..

KEEP ISTIQOMAH, KEEP HAMASAH, BE PATIENT!!



Minggu, 11 September 2011

Dear Allah.....

Dikehidupanku sekarang yang aku jalani ini... Jujur, memang sangat pahit... Tapi aku tak akan pernah lupa dengan kepahitan yang aku jalani ini.. Meski kebahagiaan selalu ada bagiku, syukurku tak akan pernah lupa dengan pemberian-Nya... Namun, aku tak mengerti dengan keadaanku sekarang ini.. entah ini ujian untukku atau sebuah peringatan? 

Tapi, akan kucoba untuk bertahan untuk menjalaninya.. Meskipun fitnahan, cacian dan makian yang selalu datang. Ya Allah, berilah hidayah-Mu untukku agar aku bisa menjadi orang yang Engkau cintai...  Hanya Engkau yang mengerti perasaanku..

Ya Allah, benar2 ku tak mengerti apa yang sedang terjadi padaku.. pikiranku semakin terkikis oleh masalah2.. Beri aku jalan untuk bisa mengevaluasi diriku Ya Rabb... Akankah Engkau berada disampingku? menuntunku? sehingga aku terus bersamamu? Apa aku pantas di cintai oleh Engkau Ya Allah? Sedangkan aku penuh dengan dosa... entah itu di sengaja ataupun tak kusadari..
Setiap hari aku selalu menangis dan menangis.. apapun itu menangis karena bahagia atau sedih..

Aku tak boleh mengeluh! aku tak boleh menangis! aku tak boleh menyerah! Allah pasti memberi jalan terbaik untukku.... kesabaranku, membuatku tak bisa marah atau jengkel.. walaupun kadang datang rasa kejengkelan terhadap sesuatu, tapi itu sesuatu yang tak asing bagiku.. ya.. serahkan sajalah kepada Allah Yang Maha Penyantun dan Maha Pemberi Peringatan... :)

Aku akan selalu bersyukur atas apa yang menimpaku sekarang, walaupun pahit, Insya Allah aku akan menerimanya dengan lapan dada dan tanpa ada paksaan apapun..
Terimakasih Ya Allah.. Kau memberiku banyak pengalaman dan ujian agar aku kuat untuk menghadapinya..

Jumat, 02 September 2011

Aku Katakan Cinta Karena Allah

“Kamu semakin dewasa saja Nisa”. Itulah perkataan dari orang terdekatku tentang kepribadianku. Meskipun badanku kecil mungil, tapi aku selalu bersyukur kepada Allah. Walaupun aku mempunyai tubuh yang mungil, jangan sampai imanku semakin kecil dan tidak bertambah. Karena aku mengedepankan rohaniku daripada fisikku.
Pada malam hari. Ketika aku pulang dari rumah Fatimah, temanku. Aku menuliskan Diaryku di kertas yang masih putih bersih.

Ya Allah, di kehidupan baru yang hamba sedang jalani ini, jangan biarkan hamba kembali sesat, kembali jauh dari-Mu. Ampuni hamba, ampuni orang tua hamba, dan ampuni semua orang yang hamba sayangi. Ampuni keterbatasan kami dalam mencari ilmu, ampuni keterbatasan kami dalam mengatasi masalah, dan ampuni kami ketika kami lupa diri dan lupa bersyukur. Engkau mengampuni tanpa batas, sebab Engkau Tuhan yang tidak memiliki batas.

Ya Allah, dunia sudah menyilaukan kami. Dunia sudah menjauhkan kami dari diri-Mu. Dunia juga yang telah melalaikan kami dari-Mu. Tetapi kami memang hidup didunia, dan masih berhajat pada dunia. Ya Allah, bimbinglah kami untuk bersikap yang terbaik menurut-Mu di dalam hidup dan kehidupan yang kami jalani.

Ya Allah, pantaskah aku menyukai seseorang yang lebih tua dariku? Aku tak tahu harus bersikap apa terhadapnya. Malu, tak ingin menemui dan tak ingin dia mengetahui tentang perasaanku. Tapi, apakah Engkau meridhoi jika aku mengatakan yang sebenarnya kepada seseorang itu? Bolehkah aku mengatakan sesungguhnya kepada seseorang itu? Aku butuh jawaban dari-Mu..
*Katakanlah
*Jangan

Air mataku jatuh kedasar kertas itu. Kesedihanku membuatku tersiksa merasakannya sejak lama dan tak pernah mengatakan perasaanku. Ternyata, mungkin Allah menjawab pertanyaanku melalui jatuhnya air mataku. Air itu jatuh pada tulisan “Katakanlah”. Apakah itu petunjuk dari Allah? Sehingga aku tak kuasa untuk menahan kepedihan yang aku rasakan selama ini. “Ya Allah, jika ini memang benar petunjuk-Mu dan Engkau meridhoinya, Aku akan mengatakannya” ucapku. Sepertinya tak mungkin aku mengatakannya secara bertemu. Jalan keluarnya adalah SMS. Aku benar-benar malu sebelum berbuat. Apalagi mengatakan yang sebenarnya. Kucoba tuk bersikap lebih tenang dan positive thinking aja.
Pertama, saat aku mengetik SMS hanya mengucapkan
“Assalamu’alaikum” saja.
Tak lama kemudian,
“Wa’alaikumsalam” dia membalas SMS-ku.
Aku bingung harus mengatakan apa kepada dia. “Ya Allah, bantu aku...” Jeritan hatiku. Akhirnya, aku mengatakan tentang perasaanku kepada dia. Tapi awalnya aku hanya bercanda, hehe..
“Apakah itu benar, Nisa?” Tanya Rizal setelah aku mengatakannya.
“Ya begitulah ka. Aku hanya mengatakannya saja. Afwan ya, kalo aku udah lancang bilang seperti ini kepada kakak.. Tapi, aku melihat kepribadian kakak itu unik dan menarik. Apalagi ditambah akhlaq yang bagus, aku semakin terkagum. Tapi aku ga mau terus-terusan memendam dan memikirkannya. Aku ikhlas melepaskan perasaan ini. Karena aku ga mau terjerat dalam cinta yang hanya kepada keduniawian saja. Aku mencintaimu karena Allah....” dalam keadaan menangis aku mengatakannya, lalu aku mematikan handphone-ku setelah itu.

Aku tak mau melihat balasan SMS dari kak Rizal. Entah dia menjawab apa. Tapi yang terpenting, aku sudah mengatakannya dan berusaha untuk memadamkan rasa ini untuknya. “Jika Allah berkehendak kita bersatu, maka kita pasti bersatu. Dan jika Allah berkehendak untuk saling menjauh, maka kita tak akan bisa bersatu. Dan itulah untuk kebaikan kita sendiri” mengatakannya didalam hati sambil menutup mata.
                                                                             ***