Aku
merindukan setiap tulisan yang aku buat di blog ini, banyak hal-hal yang indah,
mengejutkan hati, bahkan khawatir, apapun yang aku rasakan saat itu bercampur
aduk. Entah bagaimana cara untuk berbagi pada dunia, tak bisa diungkapkan
dengan kata-kata. Terkesan lebay, namun ini memang pure terjadi. Hingga pada
akhirnya, penantianku dalam doa berlangsung denagn cepat. Ya Allah, apakah ini
benar? Secepat itukah? Aku pun masih belum percaya apa yang sudah terjadi
akhir-akhir ini. Peristiwa yang membuatku penuh haru, bahagia atas kebahagiaan
orang lain. Di sisi lain juga aku merasa tak percaya bahwa aku masih terbilang
memulai masa perkembangan emosional yang stabil.
Tanggal
22 Februari lalu, tepatnya ketika liburan kuliah mingguan, tak kusangka bahwa
dirinya membawa orang tua sekaligus untuk menanyakan kesiapanku untuk menikah.
Lisan tak berucap, hati bergetar. Selalu bertanya-tanya, apakah ini benar?
Secepat itukah? Apakah ini sebagian Rencana Allah? Bahwa memang rencana manusia
hanya sebuah rencana dan Allah yang mempunyai ketentuan atas segala kehidupan
manusia. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan.
Bukannya
aku yang menginginkan menikah cepat, tetapi Allah yang menggerakkan hatiku
untuk menyempurnakan akhlak sekaligus berusaha menjadi lebih baik untuk
tabungan orang tuaku dan pastinya membahagiakan mereka. Tak ada yang salah dan
memang kita tak dapat mengelak lagi ketentuan-Nya, detik-detik lamaran itu
terselesaikan. Barulah dirinya memberikanku cincin emas putih yang bercorak
love, sangat lucu, dan aku suka.
Mamaku
terkadang semangat mengurus urusan untuk bulan-bulan yang akan datang nanti.
InsyaAllah jika berjodoh, akan sampai pada pelaminan, jika tidak, mungkin Allah
mempersiapkan seseorang yang terbaik :’). Jodoh tuh ya begitu, kalo udah pas di
hati, lanjutkanlah ke jenjang yang lebih serius. Jadilah orang yang selektif
dalam memilih. Apalagi teman hidup yang selalu mendampingi kita.
Sekali
lagi aku masih tak percaya, aku pun merasa belum dewasa pada genap usia 20
tahun ini. Alhamdulillah Allah masih memberikanku kesempatan untuk hidup
menjadi lebih baik. Namun, jika sudah ada yang mau menerima kekurangan dan
kelebihanku, kusyukuri.. Semoga selalu istiqomah dan yuuu, rajin menulis. Dari
awal senang bercerita, lalu mengekspresikannya, dan menyimpulkan apa yang sudah
terjadi. Banyak sekali hikmah yang kita dapat jika kita memikirkannya, karena
dunia ini tak ada yang kebetulan, melainkan rencana-rencana yang jika Allah
menakdirkan “Kun Fayakun!” maka jadilah..
Terima
kasih kepada Allah, yang memberi nafas kehidupan sehingga aku masih diberi
kesehatan sampai sekarang. Orang tuaku dan teteh yang selalu memberikan kasih
sayang yang luar biasa. Sahabat-sahabatku hera, dika, rina, intan, nisa, apri,
dkk. yang selalu membuatku ceria, dan terima kasih juga kadonya yang lucu nan
unik, serta yuke selaku partner kerjaku memberikan kado yang indah. Teruntuk ka
jaisy yang selalu memnerima kekurangan dan kelebihanku, serta penyemangatku,
yang memberikan kado special katanya, kadonya yang aku butuhkan juga :P. hehe. Terima
kasih semuanyaaa.. Aku bersyukur memiliki kalian :’)