16/10 Pada pukul 10.00, kami perwakilan dari SMA Al-Muttaqin diundang oleh Pemkot untuk mengikuti Seminar Kespro Remaja di Hotel Santika yang diadakan oleh BKKBN se-Jawa Barat. Dihadiri oleh Ibu Gubernur yakni Hj. Netti Prasetiyani bersama Putri Indonesia 2011 (Mahasiswa ITB). Disitu kita sharing tentang psikologis remaja yang berisi :
Pertama, masa remaja meruapakan salah satu fase kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, yang merupakan masa transisi yang mampu mengarahkan remaja pada perkembangan masa dewasa yang sehat. Tanda-tanda umum masa ini yakni berkembangnya sikap bergantung kepada orang tua menjadi mandiri. Rata-rata remaja sekarang apa yang terjadi di kehidupannya seringkali curhat kepada temannya, bukan kepada orang tuanya.
Seorang remaja yang gagal dalam menyikapi masa transisinya cenderung akan kehilangan arah yang berdampak pada resiko terjadinya perilaku menyimpang, melakukan kriminalitas atau menutup diri dari lingkungan. Semua hal tersebut akan berdampak pada pembentukan Keluarga Berkualitas.
Kedua, dari apa yang dibahas oleh Ibu Gubernur tersebut, menyiapkan pribadi yang matang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai moral. Kita ambil contoh dengan fungsi Agama dan fungsi Sosialisasi dan Pendidikan. Fungsi Agama yaitu peningkatan penanaman dan kesadaran beragama pada remaja dengan berdasar pada 12 nilai dasar yaitu: iman, taqwa, kejujuran, tenggang rasa, rajin, kesalehan, ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun, kesabaran dan kasih sayang. Sedangkan Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan yaitu peningkatan penanaman dan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan proses sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat. Terdapat 7 nilai dasar yaitu percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab dan kerjasama.
Kespro (Kesehatan Reproduksi) Remaja sangat berpengaruh pada perubahan-perubahan pada tubuh, perasaan, pikiran dan perilaku yang di rasakan oleh para remaja sekarang ini. Pada usia remaja, hormon di dalam tubuh remaja bekerja aktif. Organ reproduksi dan rangsangan seks meningkat. Hal ini adalah hal yang normal dan alamiah.
Yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita menjaga diri kita untuk menjadi remaja yang sehat jasmani dan rohani. Pada saat remaja, pasti mengalami rasa suka terhadap lawan jenis. Dan itu adalah fitrah sebagai manusia. Tetapi di dalam diri remaja itu mempunyai emosional yang tinggi, seperti contoh: Jika dua insan yang berbeda jenis saling menyayangi dan mencintai, itu hal yang biasa dan bersifat natural. Yang harus kita benahi di dalam diri kita yaitu menjaga diri dari panahan syetan yang mengganggu manusia. Para remaja sering kali terjadi hamil secara pra nikah dan aborsi, bahkan rata-rata menderita kepada diri sendiri dan anak yang dikandungnya. Yang menjadi korban yaitu perempuan. Jadi, jagalah diri wahai kaum perempuan!
Kami mendapat ilmu disini. Bahwa ego seorang remaja itu tak lain dari rasa keingin tahuan dan mencoba apa yang belum pernah dirasakan. Hati-hati dengan adanya HIV/AIDS. Kata-kata ini sering muncul pada saat remaja tidak bisa menahan diri dan tidak mempunyai iman yang kuat. Berteman memanglah penting untuk interaksi sosial. Dalam tanda ‘ kita harus memilih teman yang agamanya kuat dan membawa kita untuk menjadi yang lebih baik, bukan terjerumus oleh hal negatif yang tidak kita inginkan. Kalau mempersoalkan pacaran, apakah jalan terbaik untuk masa depannya dengan cara berpacaran? Dan menaruh rasa cinta dan kasih sayang terhadap kekasihnya itu? Sebenarnya TIDAK dengan tegas. Jalan terbaik adalah beribadah kepada Allah Swt. Jadikanlah hidup kita sebagai bentuk ibadah, bukan hanya untuk bersenang-senang terhadap duniawi saja. Dengan mencari ilmu yang sungguh-sungguh dan mengedepankan cita-cita, pasti kita tak akan memikirkan pacaran. Dengan kesibukan yang halnya positif juga kita bisa menimimalisir pacaran. ‘Kalau ga pacaran, ga bakal mati kan?’ ucap sahabatku yang bernama Arifah Nur Rahmina.
Berpacaran ini, dikhawatirkan akan terjadi kepada para remaja hal-hal yang tak diinginkan. Seperti Hamil diluar nikah, dll. Dan bukan hanya itu saja, kita juga khawatir jika para remaja kini sudah berani (maaf) pelukan, ciuman, dan berkhalwat. Itu adalah perbuatan yang dosa.
Supaya kita tidak seperti yang di atas. Marilah kita membenahi diri kita sendiri. Menjadi insan yang sehat akalnya dan tertuju kepada Ilahi Rabbi. Menyibukkan diri dengan mengerjakan hal-hal positif dan banyak-banyak sharing dengan teman atau ustadz/ustadzah. Hindari perilaku-perilaku yang menyimpang dan membahayakan diri kita dan orang lain. Don’t give up educing knowledge in ourselves
Pertama, masa remaja meruapakan salah satu fase kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, yang merupakan masa transisi yang mampu mengarahkan remaja pada perkembangan masa dewasa yang sehat. Tanda-tanda umum masa ini yakni berkembangnya sikap bergantung kepada orang tua menjadi mandiri. Rata-rata remaja sekarang apa yang terjadi di kehidupannya seringkali curhat kepada temannya, bukan kepada orang tuanya.
Seorang remaja yang gagal dalam menyikapi masa transisinya cenderung akan kehilangan arah yang berdampak pada resiko terjadinya perilaku menyimpang, melakukan kriminalitas atau menutup diri dari lingkungan. Semua hal tersebut akan berdampak pada pembentukan Keluarga Berkualitas.
Kedua, dari apa yang dibahas oleh Ibu Gubernur tersebut, menyiapkan pribadi yang matang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai moral. Kita ambil contoh dengan fungsi Agama dan fungsi Sosialisasi dan Pendidikan. Fungsi Agama yaitu peningkatan penanaman dan kesadaran beragama pada remaja dengan berdasar pada 12 nilai dasar yaitu: iman, taqwa, kejujuran, tenggang rasa, rajin, kesalehan, ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun, kesabaran dan kasih sayang. Sedangkan Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan yaitu peningkatan penanaman dan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan proses sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat. Terdapat 7 nilai dasar yaitu percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab dan kerjasama.
Kespro (Kesehatan Reproduksi) Remaja sangat berpengaruh pada perubahan-perubahan pada tubuh, perasaan, pikiran dan perilaku yang di rasakan oleh para remaja sekarang ini. Pada usia remaja, hormon di dalam tubuh remaja bekerja aktif. Organ reproduksi dan rangsangan seks meningkat. Hal ini adalah hal yang normal dan alamiah.
Yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita menjaga diri kita untuk menjadi remaja yang sehat jasmani dan rohani. Pada saat remaja, pasti mengalami rasa suka terhadap lawan jenis. Dan itu adalah fitrah sebagai manusia. Tetapi di dalam diri remaja itu mempunyai emosional yang tinggi, seperti contoh: Jika dua insan yang berbeda jenis saling menyayangi dan mencintai, itu hal yang biasa dan bersifat natural. Yang harus kita benahi di dalam diri kita yaitu menjaga diri dari panahan syetan yang mengganggu manusia. Para remaja sering kali terjadi hamil secara pra nikah dan aborsi, bahkan rata-rata menderita kepada diri sendiri dan anak yang dikandungnya. Yang menjadi korban yaitu perempuan. Jadi, jagalah diri wahai kaum perempuan!
Kami mendapat ilmu disini. Bahwa ego seorang remaja itu tak lain dari rasa keingin tahuan dan mencoba apa yang belum pernah dirasakan. Hati-hati dengan adanya HIV/AIDS. Kata-kata ini sering muncul pada saat remaja tidak bisa menahan diri dan tidak mempunyai iman yang kuat. Berteman memanglah penting untuk interaksi sosial. Dalam tanda ‘ kita harus memilih teman yang agamanya kuat dan membawa kita untuk menjadi yang lebih baik, bukan terjerumus oleh hal negatif yang tidak kita inginkan. Kalau mempersoalkan pacaran, apakah jalan terbaik untuk masa depannya dengan cara berpacaran? Dan menaruh rasa cinta dan kasih sayang terhadap kekasihnya itu? Sebenarnya TIDAK dengan tegas. Jalan terbaik adalah beribadah kepada Allah Swt. Jadikanlah hidup kita sebagai bentuk ibadah, bukan hanya untuk bersenang-senang terhadap duniawi saja. Dengan mencari ilmu yang sungguh-sungguh dan mengedepankan cita-cita, pasti kita tak akan memikirkan pacaran. Dengan kesibukan yang halnya positif juga kita bisa menimimalisir pacaran. ‘Kalau ga pacaran, ga bakal mati kan?’ ucap sahabatku yang bernama Arifah Nur Rahmina.
Berpacaran ini, dikhawatirkan akan terjadi kepada para remaja hal-hal yang tak diinginkan. Seperti Hamil diluar nikah, dll. Dan bukan hanya itu saja, kita juga khawatir jika para remaja kini sudah berani (maaf) pelukan, ciuman, dan berkhalwat. Itu adalah perbuatan yang dosa.
Supaya kita tidak seperti yang di atas. Marilah kita membenahi diri kita sendiri. Menjadi insan yang sehat akalnya dan tertuju kepada Ilahi Rabbi. Menyibukkan diri dengan mengerjakan hal-hal positif dan banyak-banyak sharing dengan teman atau ustadz/ustadzah. Hindari perilaku-perilaku yang menyimpang dan membahayakan diri kita dan orang lain. Don’t give up educing knowledge in ourselves