12 Januari 2013,
Subhanallah deh.. Malam hari itu sangat menyejukkan. Membuat diriku
semakin merasakan kehangatan jiwa dan raga. Walaupun agak cape, keringat
membasahi tubuhku, aku tetap semangat bersepeda bersamanya. Di mulai dari
bertemu di dekat rel Pancasila, hingga masuk ke RSB Karmini dulu, langsung caaaaaaaawww
deh jalan-jalan ke Hazet malam hari. Sekitar jam 7 malam, orang-orang masih
banyak yang main. Tapi ga nyampe macet sih... Sungguh, tenang banget bersepeda
di malam hari, aku baru merasakannya.. Oh Tuhan... Sungguh tenang... Rasanya
ingin malam terus ditemani teh Denty yang selalu membuatku ceria, menjadikan tempat
curhat untukku.. Mampir membeli Sakoteng, rasanya manis banget, bahan-bahannya
banyak, apalagi ditambah air jahe hangat.. Hmmmm.... menghangatkan raga :’) dan
akhirnya membeli nasi goreng. Sempat melewati Dadaha, Jl. Rumah Sakit, dan
pokoknya jalan-jalan di malam hari itu sesuatu yah, apalagi menaiki sepeda.
Walaupun bukan pagi, tapi malam pun indah >.< melihat jalan raya yang
kian sepi, semakin bersemangat aku untuk lebih cepat menggoes sepeda :D
Bahagiaaaaa sekali, thanks Allah.. :’) hati dan pikiranku menjadi lega. Syukurku
pada-Nya, aku bisa mengenal lebih jauh bersama teh Denty. Syukurku dan aku
merasa sangat bahagia dengannya. Sekarang pun aku menjadi siswi yang paling
atas (sebut aja kelas tertua) :p . Kelas 3 SMA. Akankah selama 6 tahun bersama
suasana Tasik yang begitu sejuk, membawa kenyamanan menjadi memoriam terindah?
Suasana Tasik yang akan kukenang seumur hidup. Bermain bersama teh Denty pagi,
siang, maupun malam. Mataku tak kuasa menahan tangis. Terharu. Akankah seperti
ini lagi? Yang selalu ceria bersamanya ketika kumenyimpan sejuta tangis suka
duka yang ada di benakku. Rasanya aku belum siap menjadi dewasa. Namun, usia
tetap akan maju, bahkan waktu tak bisa terulang kembali.
Tapi yang menjadi
bahan renunganku, setiap apa yang aku lewati banyak para pemuda-pemudi yang
sedang pacaran (mungkin) karena lagi malam mingguan ceritanya. Melihat
wanita-wanita cantik tanpa menutupi seluruh badan. Astagfirullah deh, melihat
pemuda yang memakai anting, berboncengan dengan wanita yang seperti itu pula.
-_- Apakah dunia ini sebentar lagi akan binasa? Entahlah.. Hanya Allah yang
tahu waktunya. Tetapi, jika melihat kumpulan wanita di jalanan, aku semakin
merasa bahwa kasihan sekali wanita itu. Mereka salah mengambil tindakan yang
seharusnya mereka tetap menjaga auratnya, menjaga kehormatan dirinya, dan
menjaga kesucian dirinya. Sangat
kasihan, mereka salah melangkah. Wanita itu indah.. Allah menciptakan wanita
yang lebih utama untuk dihormati. Dia menghembuskan kelembutan kepada wanita,
keelokkan wanita, agar ia mau untuk menjaga yang Allah berikan. Hanya karena
ingin di puja-puji lelaki, mereka sampai berpenampilan seperti itu? Sangat
disayangkan yah.. Berteman sih boleh, tapi ada batasnya juga kan berteman itu? Bagaimana
didikan dari orang tuanya mengenai hal itu? Bahkan dari mulai orang tua sendiri
yang bisa membentuk secara tidak langsung kepribadian putra/putrinya. Atau bisa
jadi mereka berada di lingkungan yang salah, yang membuat mereka keadaannya
semakin buruk? Wallahu’alam.. Roda sepedaku selalu berputar, alangkah indahnya
menikmati hidup ini dengan pegangan Islam di hati. Menikmati malam yang indah,
berdua bersamanya.. Bermain sampai jam setengah sepuluh malam. Hati pun terasa
tenang.