Hidup ini,
memang tak lepas ada hukum aksi-reaksi. Mengingat ketika masa akhir SMP, aku
pun sempat termenung. Aku lelah seperti ini, aku tak mau lagi hingga aku dapat
yang terbaik. Kurang lebih aku mengucapkan seperti itu. Dalamnya aku bertekad,
walaupun pada awal SMA memang sangat banyak godaan dan cobaan untuk terus
menahan prinsip itu. Aku belajar mempertahankan prinsipku, aku belajar
menghargai kehidupan, aku belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan aku
ingin selalu belajar dalam keadaan apapun.
Syukurku
pada-Nya telah melindungiku dari godaan itu. Hingga tiba saatnya aku untuk
beranjak yang lebih menantang, yaitu kehidupan perkuliahan. Masa yang berakhir
dengan keseriusan, masa yang menjadikan mutlak dewasa atau tidak, masa yang
benar-benar harus menjalin ukhuwah dan selalu bermunajat pada-Nya.
Ada saatnya
ketika aku sudah siap untuk berbagi kehidupan. Aku yakin, pasanganku kelak
adalah cerminan diriku sendiri. Apakah dia adalah pasanganku kelak? Yang berada
di sekelilingku? Apakah aku sudah menemukannya? Untuk sekarang memang belum
menemukannya. Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, itulah slogan yang
selalu kuingat. Terus perbaiki diri sampai kapanpun. Bahwa Dia sedang mempersiapkan
seseorang yang terbaik untukku.