Pada minggu lalu, ku selalu terdiam memikirkan temanku. Bagaimana caranya agar ku tidak selalu menangis pada saat merasakan sesuatu. Ku lebih baik terdiam saat ku mulai marah. Walaupun tindakanku sangat konyol saat menangis di WC, karena kutahankan kemarahanku atau kesedihanku. Ku merasa lega karena ku bisa menangis. Aku sangat sedih bila temanku selalu membuatku tertekan. Ya, tentunya harus bertahan menghadapinya. Tapi kuselalu berusaha menghibur diri agar ku tidak menjadi gila karena hal sepele. Aku tak tahu sifatku seperti apa. Jika aku kinestetik, ku menemukan bukti-bukti bahwa ku kinestetik. Kenapa ya, kuselalu melakukan sesuatu dengan perasaanku mulu? Kalo logika sama intelektual mah jangan ditanya lagi, pasti hidup memerlukan itu semua.
Herannya, mengapa disaat ku selalu merasakan hal aneh atau apa lah yang menimpaku selalu membuatku menangis. Entah itu karena terharu, menahan kemarahan, atau sedih karena tertekan? Terlalu gampang untuk dibuatnya. Walaupun ku rada-rada sebel sama temanku itu, tapi aku selalu pasrah dengan apa yang terjadi. Ya, mungkin karena ku ingin mereka bahagia. Ku tetap terdiam tanpa mengeluarkan kemarahan. Karena ku tahu, marah itu memang tidak baik dan membuat kita tertekan. Cobalah untuk melapangkan hati kita dan selalu bersabar agar kita tidak selalu mengikuti hawa nafsu, ya contohnya marah. Tapi marah yang mana dulu nih? Ada marah karena kebaikan dan ada juga marah karena hawa nafsu. Semoga kita selalu marah karena kebaikan dan marah karena Allah juga.
Ku tak mau panjang lebar menceritakan hal ini, karena pasti ada privacy gitu deh hehe... Tapi kesimpulan dariku, marah itu mendingan dikeluarkan pada saat yang tepat dan dikeluarkannya bukan hanya dari mulut, tapi dari hati juga. Agar kita selalu menginstropeksi diri kita, apakah kita sudah bisa menahan amarah atau belum. Jika amarah kita tidak diatur, habislah kita dengan rasa dendam atau bisa berakibat negatif.Jadi, lebih baik menangis daripada marah. Pada dasarnya, pasti menurut orang-orang kita tuh cengeng, gampang tersinggung lah, segala gampang pokoknya. INGAT! Hanya kita sendiri yang merasakan apa yang terjadi pada diri kita, bukan orrang lain kan? Mereka tidak tahu apa yang kita rasakan sekarang. So, don’t be sad... Cause Allah always in ours heart. Laa Tahzan, Innallaha ma’ana J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar