Senin, 28 November 2011

Air Mata Mengalir


 Ketika aku mencari jati diriku yang sebenarnya, dimana kah ia? Aku harus mencari kemana? Sehingga aku mulai tak sadarkan diri untuk mencarinya. Seperti apakah diriku? Aku yang hanya bisa menjalani hidup ini apa adanya. Aku tak mau memikirkan apa yang seharusnya aku jauhkan. Terlalu seringkah aku untuk menghubunginya? Apakah hanya sekedar kakak, menurutku? Ingin ku utarakan semua yang ada di benakku. Ingin ku mengubah semuanya tanpa ada orang yang aku cintai. Kecuali teman akhwatku dan keluargaku. Rasanya memang sulit untuk dijalani. Selalu banyak gangguan yang menimpaku. Semoga Allah tetap melindungiku. Aamiin.
Aku mencoba tidak menghubunginya mulai saat ini. Entah itu orang yang aku suka atau ikhwan lainnya yang tidak ada kepentingan denganku. Aku tak ingin semua berakhir dengan tangis penyesalan yang tiada guna. Ya.. aku akan mencobanya. Kualihkan kesibukanku dengan organisasi yang aku cintai. Bersama teman-teman yang selalu menghiburku dan menerima aku apa adanya.
Muslimah… mimpiku ya menjadi muslimah yang taat pada aturan dan mencari ilmu, pastinya menurut syar’i dong.  Tapi apakah aku bisa untuk mewujudkannya? Godaan dan cobaan selalu menghampiri setiap detikku. Rasanya aku wanita biasa. Tak seperti wanita lainnya yang selalu sukses dengan kemampuannya. Akupun tak mampu untuk menjadi juara Paralel. Kekuranganku selalu ada. Yang tak bisa menahan kebisingan. Aku perlu ketenangan agar bisa mencapai maksimal. Aku ingin seperti mereka yang bisa tahan dengan pikirannya dan kebisingan disekitarnya.  Aku ingin terus mencoba untuk mengubah itu semua. Dan itu pasti butuh proses. Aku bisa melakukan apapun jika ada sebuah ketenangan di pikiran dan hatiku.
Dan yang terpenting, aku ingin membuang jauh-jauh nama F di pikiranku. Begitupun dengan J. Aku ingin menjadi wanita dewasa. Ya walaupun aku berbadan kecil, tapi tak menghambat untuk berperilaku dewasa. Dewasalah fi.. Aku akan terus mendukungmu.. and be my self. Bantu aku Ya Allah.. memang ini sangat sulit, tapi aku berusaha untuk menjadi wanita dewasa. Karena aku bukan anak kecil lagi. Akan kusimpan pikiran dan curhatku hanya kepada Allah. Karena Dia sangat mengetahui isi hati manusia. Dan untuk F dan J. Aku mohon maaf atas hati ini yang selalu tak sengaja memikirkan kalian. Dan aku sangat berterima kasih kepada kalian karena telah membuatku seperti sekarang, wanita yang kuat dan tak pernah putus asa mencari keindahan islam.  Karena aku tak ingin hati ini terulang kembali, aku sementara akan menjauhi kalian. Agar aku tenang menjaga hatiku. Maafkan aku, aku hanya bisa menulis disini. Karena aku tak mau kalian tau isi hatiku sebenarnya. Biarlah menjadi sebuah kehidupan yang indah adanya persahabatan. Persahabatan yang melakukan bantuan tanpa pamrih, sahabat yang selalu berusaha untuk menghibur sahabat lainnya. Itu sudah aku rasakan sekarang. Namun aku takut, seperti lagu yang di bawakan oleh Zigaz “Sahabat Jadi Cinta”. Aku tak mau…. aku tak mau berujung menjadi dosa..
Aku memang tak berani untuk mengungkapkannya, tapi aku tak mau persahabatan itu menjadi rusak hanya pengungkapanku terhadap mereka. Selalu mengalirkan air mata. Mau ditaruh dimana hatiku? Mau ditaruh dimana wajahku di hadapan Allah nanti? Semuanya berakhir dengan kata “Jika kelak diantara kalian menjadi milikku, kan aku persembahkan rasa cintaku kepadanya. Karena aku, sungguh menyayangi kalian karena Allah.. Semoga kita dipertemukan kembali kelak, karena Allah mengatur semuanya.” Aamiin. Ya Allah, ikhlaskan aku menjalani hidup ini…
Ya Allah, pertemukanlah kami jika kami ditakdirkan untuk bertemu.. Begitupun sebaliknya, jika Kau tidak mengizinkan kami bertemu, maka jauhkanlah aku dengannya. Karena itu yang terbaik untukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar