Hari ini adalah salah satu hari yang spesial dalam
hidupku. Bertemunya dengan sang penulis. Pipit Senja, ya sebut saja nama pena
itu. Aku mengikuti kajian Muslimah yang diadakan setiap hari Ahad di Masjid
Daarut Tauhid Bandung bersama teh Ninih pada pukul 13.00 (promosi) hehe. Hari
ini, teh Pipit Senja (sudah menjadi ibu-ibu sebenarnya) menjadi tamu dalam
acara tersebut. Beliau sudah menerbitkan lebih dari 100 buku. Indah bukan? ^_^,
beliau menceritakan kisah hidupnya yang mengharukan. Bagaimana memperjuangkan hidup
yang hanya bermodalkan tulisan yang beliau ciptakan. Dan sampai sekarang pun,
beliau tetap asyik menulis dan sudah dikenal banyak orang di Indonesia. Karena
komitmennya, kesabarannya, kegigihannya, semua itu dilakukan dengan baik.
Selagi Allah selalu ada di samping kita, keberadaan-Nya yang sangat dekat. Motivasinya
yang selalu mengutamakan Allah. :’). Seorang muslimah, bukan hanya mengurus
rumah tangga saja, tetapi menjadikan peluang itu sarana untuk tetap bisa
berkarya. Menjadi perempuan yang hebat. Bermanfaat bagi sesama, merasa senang
bukan? Dan tak lupa teh Ninih yang selalu mengingatkan kita untuk menjaga diri,
pikiran, dan hati kita dari hal-hal yang negatif. Lalu, penulis tersebut
memberikan email dan nomor ponselnya kepada kita. Jika ingin mengeksplor
karyanya boleh di kirimkan. (senangnya aku tiada tara >.< *lebay*). Aku
ingin mencoba mengirimkan karyaku, tapi agak ragu juga. Hehe. Pokoknya hari ini
aku sangat senang. Di tengah tugas-tugasku yang lumayan banyak, aku merasa
tenang. Terima kasih Ya Allah :’) Engkau segalanya Pemberi hikmah.
Selama acara berjalan, aku mendapat sms dari Murrobiah
baru. Pementor Liqoo baru, kebetulan aku belum kenal. Ternyata beliau ingin
bertemu, kami bertemu di depan SMM DT. Namun, teman-teman yang lain tidak bisa
hadir mentoring karena masanya libur Muharram-an. Akhirnya kami berkenalan. Namanya
teh Imas, alumni UPI juga. Lulusan 2011, dari jurusan Bahasa Arab (hebat kan?
>.<) beliau berbagi kisah juga. Dan kisah yang mengharukan itu, beliau
menikah saat tingkat 4, belum lulus tentunya. Subhanallah banget yah T.T, dan
beliau menjalankan studinya selama 5 tahun. Beliau sekarang memegang 9
mahasiswi UPI untuk menjalankan mentoring. Dan yang tak di sangka pula, aku dan
teh Imas (pementor) mempunyai tanggal ulang tahun yang sama. 3 Mei >.<,
pastinya tahun berbeda. Hehe. Senangnya bertemu beliau, sudah mempunyai anak
yang lucu. Semoga ukhuwah ini bisa terjalin dengan kasih sayang. Dan aku tak
lupa teh Mela, pementor Liqoo pada waktu aku masih sekolah. Terima kasih atas
bimbingannya, teh Mela :’). Semoga jarak tak memisahkan hati kita ya teh Mel.. Di
sini aku mendapat pementor baru. Orangnya ramah, murah senyum, dan menenangkan.
Dan semoga kami menjalin silaturrahim menjadi keluarga yang utuh, mendapat
bimbingan yang baik, dan apapun di dalam forum mentoring ini.
Aku dapatkan hikmah ini, hikmah yang betul-betul
mengesankan sekaligus menyenangkan. Saat aku sedang tak kumpul bersama orang
tua dan keluarga besar lainnya di Indramayu. Namun, ketika sore hari.. Orang
tuaku menelpon. Mengobrol ria dengan saudara di sana. Sungguh senangnya bisa
berbicara dengan mereka. Rinduku yang mendorongku untuk terus maju menggapai
kesuksesan. Mendapatkan doa dari mereka. Terharu. Dan pesan unik dari wawa
Jenah adalah ‘jangan mikirin cowok’. Hihi. Sudahlah.. Jodoh itu ada di dekat
kita, bisa saja jaraknya masih jauh dengan kita. Tapi, jodoh pasti bertemu, di
mana pun dia berada :’). Mending sekarang yuuuk memperbaiki diri yang belum
pantas untuk mendapatkan yang baik. Maka dari itu, kenali diri dan perbaiki
diri, karena jodoh adalah cerminan diri kita. Sekian dan terima kasih ^_^