Minggu, 03 November 2013

'3' November 2013

Hari ini adalah salah satu hari yang spesial dalam hidupku. Bertemunya dengan sang penulis. Pipit Senja, ya sebut saja nama pena itu. Aku mengikuti kajian Muslimah yang diadakan setiap hari Ahad di Masjid Daarut Tauhid Bandung bersama teh Ninih pada pukul 13.00 (promosi) hehe. Hari ini, teh Pipit Senja (sudah menjadi ibu-ibu sebenarnya) menjadi tamu dalam acara tersebut. Beliau sudah menerbitkan lebih dari 100 buku. Indah bukan? ^_^, beliau menceritakan kisah hidupnya yang mengharukan. Bagaimana memperjuangkan hidup yang hanya bermodalkan tulisan yang beliau ciptakan. Dan sampai sekarang pun, beliau tetap asyik menulis dan sudah dikenal banyak orang di Indonesia. Karena komitmennya, kesabarannya, kegigihannya, semua itu dilakukan dengan baik. Selagi Allah selalu ada di samping kita, keberadaan-Nya yang sangat dekat. Motivasinya yang selalu mengutamakan Allah. :’). Seorang muslimah, bukan hanya mengurus rumah tangga saja, tetapi menjadikan peluang itu sarana untuk tetap bisa berkarya. Menjadi perempuan yang hebat. Bermanfaat bagi sesama, merasa senang bukan? Dan tak lupa teh Ninih yang selalu mengingatkan kita untuk menjaga diri, pikiran, dan hati kita dari hal-hal yang negatif. Lalu, penulis tersebut memberikan email dan nomor ponselnya kepada kita. Jika ingin mengeksplor karyanya boleh di kirimkan. (senangnya aku tiada tara >.< *lebay*). Aku ingin mencoba mengirimkan karyaku, tapi agak ragu juga. Hehe. Pokoknya hari ini aku sangat senang. Di tengah tugas-tugasku yang lumayan banyak, aku merasa tenang. Terima kasih Ya Allah :’) Engkau segalanya Pemberi hikmah.
            Selama acara berjalan, aku mendapat sms dari Murrobiah baru. Pementor Liqoo baru, kebetulan aku belum kenal. Ternyata beliau ingin bertemu, kami bertemu di depan SMM DT. Namun, teman-teman yang lain tidak bisa hadir mentoring karena masanya libur Muharram-an. Akhirnya kami berkenalan. Namanya teh Imas, alumni UPI juga. Lulusan 2011, dari jurusan Bahasa Arab (hebat kan? >.<) beliau berbagi kisah juga. Dan kisah yang mengharukan itu, beliau menikah saat tingkat 4, belum lulus tentunya. Subhanallah banget yah T.T, dan beliau menjalankan studinya selama 5 tahun. Beliau sekarang memegang 9 mahasiswi UPI untuk menjalankan mentoring. Dan yang tak di sangka pula, aku dan teh Imas (pementor) mempunyai tanggal ulang tahun yang sama. 3 Mei >.<, pastinya tahun berbeda. Hehe. Senangnya bertemu beliau, sudah mempunyai anak yang lucu. Semoga ukhuwah ini bisa terjalin dengan kasih sayang. Dan aku tak lupa teh Mela, pementor Liqoo pada waktu aku masih sekolah. Terima kasih atas bimbingannya, teh Mela :’). Semoga jarak tak memisahkan hati kita ya teh Mel.. Di sini aku mendapat pementor baru. Orangnya ramah, murah senyum, dan menenangkan. Dan semoga kami menjalin silaturrahim menjadi keluarga yang utuh, mendapat bimbingan yang baik, dan apapun di dalam forum mentoring ini.

            Aku dapatkan hikmah ini, hikmah yang betul-betul mengesankan sekaligus menyenangkan. Saat aku sedang tak kumpul bersama orang tua dan keluarga besar lainnya di Indramayu. Namun, ketika sore hari.. Orang tuaku menelpon. Mengobrol ria dengan saudara di sana. Sungguh senangnya bisa berbicara dengan mereka. Rinduku yang mendorongku untuk terus maju menggapai kesuksesan. Mendapatkan doa dari mereka. Terharu. Dan pesan unik dari wawa Jenah adalah ‘jangan mikirin cowok’. Hihi. Sudahlah.. Jodoh itu ada di dekat kita, bisa saja jaraknya masih jauh dengan kita. Tapi, jodoh pasti bertemu, di mana pun dia berada :’). Mending sekarang yuuuk memperbaiki diri yang belum pantas untuk mendapatkan yang baik. Maka dari itu, kenali diri dan perbaiki diri, karena jodoh adalah cerminan diri kita. Sekian dan terima kasih ^_^

1 komentar:

  1. Subhanallah.. :D

    langsung kirim tu karya nya ke pipit senja.. pgn liat tanggapannya..
    hehe

    Hebat lah, di tengah kesibukan, masih menyempatkan mentoring.. hehe

    BalasHapus