Aku, Isna, Latifah, Fuza, dan Reza. Perwakilan dari SMA Al-Muttaqin. Kami berlima ditunjuk mengikuti acara Super Camp yang di selenggarakan oleh Telkomsel.
Ketika hari pemberakatannya, kita harus ke Grapari Telkomsel untuk pengabsenan. Waktu itu 1 bus mungkin 30 orang lebih dari SMA-SMA se-Tasikmalaya. Dijalan, kita bernyanyi bersama.
Tiba disana, kami berlima terpisah. Tetapi kita tidak sedih. Kita berkenalan dengan teman-teman baru yang dari Bandung, Cirebon, dan Tasik juga ada. Syukurku aku memiliki teman2 yang sangat baik. Dimana kita saling bekerja sama, solid, rendah hati, dan saling menyayangi.
Malam pun datang, ketika seminar kita selalu bersama. Dan yang paling mengejutkan, kami disuruh untuk mematahkan sebuah pencil yang lebih besar dari pencil Faber Castell, kalau yang lain lebih mudah mematahkannya. Kata trainernya ‘yakinkan! Anggap itu sebuah pencil kecil, yakin! Sugesti kalian harus yakin!’. Aku gagal 2 kali pada saat itu. Temanku lalu men-supportkan aku. Aku berpikiran yakin, dan tak takut sakit. Dan akhirnya, ketiga kalinya Alhamdulillah aku berhasil mematahkan sebuah pencil itu. Memang, sugesti positif itu benar2 nyata! Allahu Akbar!
selanjutnya, dini hari kita bermain Firewalk. Mendengarnya aku takut, apalagi merasakannya. Hihihi. Tapi aku ingat apa yang disampaikan oleh ka Ridwan. Bahwa kita harus yakin dan yakin. Giliranku, badanku bergetar. Tapi aku coba untuk tenang. Perlahan aku berjalan di atas api dan arang itu, aku tidak merasakan sakit sedikit pun. Padahal apinya sedang berkobar. Sungguh dahsyat Allah menciptakan rasa keyakinan kita selaku hamba-Nya.
Besoknya kita mengikuti outbond. Aku dan teman-teman baruku pertama kalinya pada sesi babak kesatu. Kami berperang dengan group 11. Kami mengenakan baju tentara untuk bermain Paint Ball. Baru nyoba aja aku takut, apalagi perang beneran. Aku ingat lagi support dari trainer itu. Berperang dimulai, dengan Pede nya terus berjalan. Padahal kalau aku ga terus maju, mungkin udah tertembak oleh serangan lawan. Salah satu tim kita ada yang tertembak. Tapi kita ga gampang nyerah walaupun Cuma 2 orang laki-laki dalam tim kami itu tidak menjadi hambatan. Semuanya bertindak dengan hati-hati. Dan akhirnya kita memenangkan nilai 90 dari juri. Alhamdulillah kami menang dalam perang Paint Ball.
Nah, kalo kejadian yang satu ini membuatku tergugah rasa kekhawatiran. Kami berlomba untuk berluncur ke bawah dan tangkap oleh 9 orang. Kebetulan aku yang menjadi peluncurnya (alasannya karena aku berbadan kecil hehe) Jaraknya jauh. Aku tiba-tiba nervous dan phobiaku kambuh lagi. Aku berusaha untuk tenang. Kata teman-teman jangan panik. Dimulailah peluncuran itu. Sehingga aku ingin jatuh pasrah agar aku tidak jatuh. Ini memang sangat berbahaya jika tidak sunguh-sungguh. Dimulai untuk berluncur. Serasa ingin pingsan. Ketika aku sudah ada dipangkuannya teman-teman, aku langsung menangis dan wajahku pucat. Tapi Alhamdulillah aku selamat. Dan teman-teman lalu memujiku. ‘kamu jatuhnya terarah dan indah, keren pokoknya.’ Aku sih ga sadar bahwa bagus atau engga. Tak lupa juga aku bersyukur. Aku malu banget, aku sempat di photo ketika terjun ke bawah.. memalukan -,- hehe. Kami dapat nilai 80. Sebelum aku berluncur, aku merasakan sangat damai ketika di support oleh teman-teman. Aku sedikit tidak merasakan takut, karena aku percaya bahwa mereka bisa menangkapku. Subhanallah, aku dapat pujian yang bagus. Aku tak ingin phobia lagi. Tetap berusaha! Karena mereka juga sumber motivasiku.
selanjutnya, dini hari kita bermain Firewalk. Mendengarnya aku takut, apalagi merasakannya. Hihihi. Tapi aku ingat apa yang disampaikan oleh ka Ridwan. Bahwa kita harus yakin dan yakin. Giliranku, badanku bergetar. Tapi aku coba untuk tenang. Perlahan aku berjalan di atas api dan arang itu, aku tidak merasakan sakit sedikit pun. Padahal apinya sedang berkobar. Sungguh dahsyat Allah menciptakan rasa keyakinan kita selaku hamba-Nya.
Besoknya kita mengikuti outbond. Aku dan teman-teman baruku pertama kalinya pada sesi babak kesatu. Kami berperang dengan group 11. Kami mengenakan baju tentara untuk bermain Paint Ball. Baru nyoba aja aku takut, apalagi perang beneran. Aku ingat lagi support dari trainer itu. Berperang dimulai, dengan Pede nya terus berjalan. Padahal kalau aku ga terus maju, mungkin udah tertembak oleh serangan lawan. Salah satu tim kita ada yang tertembak. Tapi kita ga gampang nyerah walaupun Cuma 2 orang laki-laki dalam tim kami itu tidak menjadi hambatan. Semuanya bertindak dengan hati-hati. Dan akhirnya kita memenangkan nilai 90 dari juri. Alhamdulillah kami menang dalam perang Paint Ball.
Nah, kalo kejadian yang satu ini membuatku tergugah rasa kekhawatiran. Kami berlomba untuk berluncur ke bawah dan tangkap oleh 9 orang. Kebetulan aku yang menjadi peluncurnya (alasannya karena aku berbadan kecil hehe) Jaraknya jauh. Aku tiba-tiba nervous dan phobiaku kambuh lagi. Aku berusaha untuk tenang. Kata teman-teman jangan panik. Dimulailah peluncuran itu. Sehingga aku ingin jatuh pasrah agar aku tidak jatuh. Ini memang sangat berbahaya jika tidak sunguh-sungguh. Dimulai untuk berluncur. Serasa ingin pingsan. Ketika aku sudah ada dipangkuannya teman-teman, aku langsung menangis dan wajahku pucat. Tapi Alhamdulillah aku selamat. Dan teman-teman lalu memujiku. ‘kamu jatuhnya terarah dan indah, keren pokoknya.’ Aku sih ga sadar bahwa bagus atau engga. Tak lupa juga aku bersyukur. Aku malu banget, aku sempat di photo ketika terjun ke bawah.. memalukan -,- hehe. Kami dapat nilai 80. Sebelum aku berluncur, aku merasakan sangat damai ketika di support oleh teman-teman. Aku sedikit tidak merasakan takut, karena aku percaya bahwa mereka bisa menangkapku. Subhanallah, aku dapat pujian yang bagus. Aku tak ingin phobia lagi. Tetap berusaha! Karena mereka juga sumber motivasiku.
Aku sangat senang banyak kawan.. Hingga aku berkenalan dengan kakak-kakak Advance dari Ciremai :D rameeeeeeeeeeee bgt :’)
Jadi kangen nih sama mereka.. cepet banget ya kita harus berpisah L asalkan hati kita tetap nyatu yaa kawan :’) semoga kita dapat bertemu dilain kali ya J
Berphoto ria bareng-bareng.. kenalan dengan adik kelas bahkan sama pematerinya pun aku kenalan :D
Dan ketika pulang, kami sempat berphoto-photo untuk jadi kenang-kenangan. Dan saling tukeran No. Hp hehe.. pokoknya seperti keluarga sendiri deh, ga mau pisah lagi L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar