Sekarang sedang UKK, aku masih bisa
ngetik-ngetik. Dan aku tak bisa jauh dengan ketikan yang ada di dalam pikiranku
sekarang. Apapun yang sedang aku
lakukan, aku harus menulis dan wajib menulis. Minimal sehari menghasilkan satu
ketikan, baik curhat, artikel, atau apapun. Yang penting menulis dan menulis.
Tak ada hari tanpa menulis.
Yang ada di pikiranku sekarang yaitu
tentang keberadaan diri. Di manakah jati diriku sebenarnya? Bagaimana aku
menyikapi diriku seutuhnya? Aku memang terlalu.
Bagaimana dengan keadaanku ketika aku kuliah? Apalagi ketika kuliah sangat bebas. Harus benar-benar tau aturan yang di ajarkan orang tua.
Bagaimana dengan keadaanku ketika aku kuliah? Apalagi ketika kuliah sangat bebas. Harus benar-benar tau aturan yang di ajarkan orang tua.
Aku tau, Allah pasti berada di
samping dan terus mengawasiku. Renungan tentang inilah yang aku bingungkan,
tentang perasaan orang lain terhadapku. Ketika aku tak bisa berhenti menangis,
aku merasakan sesuatu di dalam diriku. Inikah sifatku yang sebenarnya? Sehingga
orang-orang memerhatikanku hingga ingin berbagi denganku. Apakah aku mengganggu
hati mereka? Tetapi aku tak sengaja bahkan tak berniat mengganggu ikhwan.
Belum pernah aku menemukan seseorang
yang menyukaiku karena sifatku yang polos dan riweuh ini. Banyak sekali
yang aku temukan yang karena parah wajahku. Aku tetap bersyukur, karena Allah
sudah menciptakanku secara sempurna tanpa cacat. Alhamdulillah...
Tapi, jika parasku tidak seperti ini, apakah mereka akan menyukaiku? Yang aku butuhkan pengertian. Bukan dari paras, melainkan hati yang tulus.
Tapi, jika parasku tidak seperti ini, apakah mereka akan menyukaiku? Yang aku butuhkan pengertian. Bukan dari paras, melainkan hati yang tulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar