Aku menulis kata-kata ini bukan
karena aku puitis. Namun dari dasar pikiranku yang terhanyut dalam angan-angan
nyata yang tak bisa di mengerti oleh orang lain. Itulah diriku yang selalu
memberikan teka-teki pedas dan menusuk ke semua aliran darah. Atau apakah semua
tulisanku mudah di mengerti oleh orang lain? Entahlah..
Dari sanubari jiwa yang terdalam,
kupendamkan rasa kegelisahan yang memuncak. Kapanpun rasa itu muncul, tak bisa
menghimpitkan angin yang melalu lalang hinggap di atas pohon yang rindang.
Damai bersama mimpi-mimpi palsu, menari di atas ingatan kepala melalui sel-sel
padat. Sempatkah aku menuai keinginan diri yang belum terealisasikan?
Bayang-bayang semu yang ada di
pikiranku. Aku tak ingin menentang singa yang bisa mengejar mimpi dalam satu
detik. Terik matahari yang bersinar terang tak bisa menembus kaca bening. Pecah
sudah. Seperti hati yang tak bisa terjaga dalam kesucian diri. Pantas, jika
kulakukan untuk dirimu. Orang yang bisa mengejar cahaya hati dalam ketentraman
dan ketenangan jiwa.
Keluh yang tidak berkata-kata
ketika itu bisa untuk membuktikan bahwa kau pantas mengambil mahkota sedikit
cahaya dunia. Terpikirkan sebuah kisah Romeo dan Juliet, aku tak mengerti.
Cinta sejati akan ada dalam genggaman orang-orang yang percaya bahwa Tuhan yang
melahirkan cinta sejati itu.
Puisi-puisi indah yang terlahir
oleh tangan yang tak mampu menerjang nyata, hanya semu. Dan tak tahu bahwa apa
yang akan terjadi pada dirinya. Sedalam lautan angan-angan itu tak berarti jika
tak bertepi dalam kesungguhan. Paradigma seseorang yang kau cintai, pasti
berbeda.
Datang memberikan senyuman pada
pasir yang tak bisa ditiup angin. Mendalam kusebut-sebut namamu di hati.
Kuucapkan dalam lisan yang tak bersuara. Menantikanmu dan merendahkan keinginan
yang hampir penat bagi yang merasakannya.
Mungkin kau lah satu-satunya yang
bersemayam dalam pikiran. Ingin kutemukan dalam pertemuan suci di mana kau akan
mengajakku pergi. Tapi, itu tak berarti. Rencana tidak bisa menjamin benar atau
tidaknya perasaan itu harus di sanjungkan. Tuhan yang tahu kelemahan hati
manusia. Dan hanya Dia yang bisa menyatakan semuanya.
Berjalan menuju cahaya abadi.
Akan tergantikan sesosok makhluk yang jelita, jikalau bukan diriku. Aku harap
dirimulah yang bisa terbang mengeluarkanku dari kehinaan dunia. Setia pada yang
satu, tumpahkan segala kerinduan kepada-Nya. Karena Dia yang bisa menjawabnya.
Suatu saat kuingin dirimu,
menjemput manusia kecil yang belum mengerti apa-apa. Aku dan kau akan
mendidiknya yang tidak pernah lepas kasih sayang kepada anaknya sampai akhir
hayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar