Jumat, 19 April 2013

Ujian Nasional 2013



            Waktu itu tak bisa diputar ulang. Akan terus maju hingga waktu terhenti entah kapan. Dag dig dug hati dan pikiranku ketika akan mulai UN. Memikirkan semua hal, sampai kuliah pun terbayang akan seperti apa diri ini. Sebelum UN pun mengalami keringat dingin karena harus maksimal mengerjakannya nanti. Usaha demi usaha yang telah aku lakukan, semoga membawa keberkahan dan kemudahan ketika mengerjakannya. Hasilnya, aku serahkan pada-Nya. Sebelumnya aku meminta restu kepada semua orang (yang mengenaliku). Terutama kepada orang tuaku. Tapi sayangnya, Mamaku tidak ada di rumah ketika aku UN. Mama sedang pergi ke Bogor untuk mengikuti acara kantornya. Aku ingin memeluk mama saat dilaksankan UN. Aku mencoba untuk sms Mama meminta doa restu agar dilancarkan. Sejak itu belum di balas, mungkin lagi sibuk. Siangnya, Mama menanyakan kabar bagaimana UN pertamanya? Entah kenapa tiba-tiba air mataku mengalir begitu saja. Dalam hatiku (Mi, apakah aku sudah dewasa?).
            Selama itu, aku terus-terusan menangis. Memohon ampun dan meminta yang terbaik untukku pada-Nya. Luluskanlah angkatan kami se-Indonesia. Sangat disayangkan, ada beberapa siswa kelas 12 yang seharusnya minggu depan UN, malah menghabisi nyawanya sendiri. Itu adalah ketidak-kuatan mental. Yaa Rabb, lindungi kami.
            Selagi ujian, aku terus meminta restu. Kepada Mama yang sedang di Bogor sana, mengirim sms yang sangat menyentuh. Sebelumnya aku tegang, takut ga lulus atau apa yang menghantui pikiranku. “Semoga Alloh membukakan pikiran yang terang. Tenang dalam menghadapi UN ini. Berserah dirilah dan berdoa, semoga apa yang di cita-citakan terkabul.” Ucap Mama melalui sms. Aamiin.. Yang tadinya aku migren, jadi agak mendingan. Itulah doa seorang Ibu pada anaknya. Selalu berdoa dalam keadaan apapun. Dan pantaslah Syurga berada di telapan kaki Ibu. Hatiku kian tenang melihat sms darinya. Dan aku sekarang, benar-benar pasrah, biarkan Allah yang mengatur semua ini, biarkan Allah yang memberikan hasil yang terbaik. Aamiin.
            Usai UN, kami sangat bersyukur pada-Nya atas karunia dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan UN tersebut. Setelah semuanya beres, kami Sholat berjamaah di masjid sekolah. Sambil sujud syukur dan kami diberikan tausiah pendek oleh ketua Yayasan. Membuat hati semakin menyentuh dan menangis. Ketika selesai sudah jadwal KBM sewaktu SMA. Kami tinggal menunggu hasil. Masih lama. Yaa Rabb, berikanlah yang terbaik bagi kami.  Aamiin. Aku sangat bersyukur, atas perjuangan guruku yang hebat. Semoga ilmu yang beliau ajarkan, selalu terbawa sampai waktu berakhir. Aamiin. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar